Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Makan Cumi Malam Takbiran

[Artikel 13#, kategori Lebaran] Tahun ini tanpa makan opor ayam. Sebagai penggantinya beli cumi. Niatnya bisa dimakan sampai lebaran besok, nyatanya hanya sampai bertahan pagi hari saat hari pertama.

Cumi adalah salah satu menu favorit saya. Yang ada di gambar ini beli di warteg. Mana bisa masak sendiri. Paling barter masak itu cuma telur ayam saja.

Lebaran tahun ini tidak mudik lagi. Lezatnya opor ayam terakhir kali adalah saat lebaran tahun lalu. Saya berharap setelah lebaran, saya menemukannya untuk disantap sendiri.

Taruh di kulkas

Beli cuma hanya 10 ribu. Bisa dibuat makan 3 kali saking iritnya. Paling disuka itu biasanya tentakelnya, eh apa itu selain badannya. Yang kayak buntut banyak. Itu bagian enaknya.

Setelah dimakan, sementara ditaruh di dalam kulkas. Dan setelah dikeluarkan untuk dimakan, tidak dipanasi. Antara malas dan lebih enak dimakan dingin. Soalnya nasinya hangat.

Tidak ada yang menyenangkan selain memanjakan diri dengan kesunyian.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya