Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Lebaran dan Tanggal Istimewa


[Artikel 9#, kategori Lebaran] Lebaran tahun ini bagi saya adalah lebaran istimewa, terutama tanggalnya. Jatuh pada tanggal 24 Mei 2020, bukan hanya merayakan kemenangan setelah berpuasa. Tapi sebuah perayaan berganti umur seseorang yang juga istimewa.

Saya sudah menunggu beberapa hari tanggal 24 Mei ini. Sayangnya, seseorang tersebut menolak dan bersilat lidah bahwa itu bukan hari istimewa baginya. 

Saya tahu perasaan tersebut ketika tidak ingin ada perayaan tanggal lahiran. Saya pun demikian. Merayakan hanya menyakiti kenangan yang pernah dibuat pada masa lalu. Menyembunyikannya adalah cara terbaik untuk hidup tenang.

Lebaran yang berbeda

Puasa tahun ini hampir saja saya memecahkan rekor yang dalam 5 tahun terakhir tidak pernah full hingga akhir. Banyak bolongnya pas puasa. Namun tahun ini, saya hanya kecolongan 2 kali. Itu artinya saya puasa 28 hari. Bagi saya ini prestasi.

Dorongan dan semangat yang datang dari seseorang adalah salah satu faktor mengapa saya bisa melakukannya. Saya memang bukan penganut agama islam taat, tapi saya terus berusaha melakukannya.

Lebaran kali ini sangat berbeda juga dari tahun lalu. Bila biasanya sendiri, kali ini ada temannya. Si pria kacamata terpaksa tidak pulang karena pandemi. Tidak ada perayaan antara kami dan bahkan saling bermaafan. Entahlah, terlalu normal buat saya.

Selain itu juga, ditiadakannya salat Idulfitri membuat aktivitas saya yang biasa salat di Masjid Agung Jawa Tengah atau Simpang Lima tidak dilakukan kali ini. Hanya berdiam diri di rumah.

Meski melihat salah satu masjid yang mengumumkan tidak menyelenggarana salat Idulfitri, ternyata ada beberapa masjid di sekitar melakukannya. Ya, hak mereka pokoknya.

Ucapan tanpa kado

Suara takbir sudah menggema di langit malam sebelum pukul 12 dini hari. Saya terjaga, takutnya lupa mengucapkan kata saat ia merayakan hari lahirnya. 

Tepat waktu, ia kini bertambah usia. Tanggal kelahirannya sangat istimewa tahun ini karena berbarengan dengan kemenangan umat muslim setelah berpuasa satu bulan melawan hawa nafsu.

Hanya mampu memberi ucapan tanpa kado, saya seperti bukan pria yang romantis dan jauh dari kategori pasangan yang diidam-idamkan wanita. Ironi sebenarnya, tapi faktanya memang begitu.

Saat mentari pagi terus menyingsing hingga siang hari. Ia tetap beraktivitas seperti biasa. Ya, kami memiliki jarak dan waktu yang berbeda. Hanya mampu merindu dibalik pesan teks aplikasi chat.

Perayaan yang tidak diinginkannya ternyata berbanding balik dengan stories yang dibagikannya. Ucapan satu persatu dari keluarga hingga teman lingkarannya, ia pamerkan. Saya hanya mampu berkata hemmm.... katanya. Ah sudahlah.

Bahkan bagian emosional yang ia dikerjai di tempat beraktivitasnya pun ia tetap bagikan. Saya sangat terharu dengan ekspresinya. Satu sisi menolak, satu sisi lain sangat mengharapkan sesuatu yang terlihat dari ekspresi wajahnya.

Andai saya bersamanya, mungkin saya bisa memberikan sesuatu dan memeluknya. Saya berharap melakukannya saat itu.

Gambar : Ilustrasi
...

Tanggal dan hari yang istimewa baginya dan bagi saya. Tak menyangka saya merasakan ini di tahun 2020. Merayakan hari kemenangan setelah satu bulan berpuasa dan ditutup dengan lantunan takbir hingga merayakan bertambahnya usia.

Selamat IdulFitri, dan 
Selamat Ulang Tahun, kamu.

Mohon Maaf Lahir dan Batin,
Maafkan aku yang belum bisa memberi kado hari ini.
Saya harap kamu jadi lebih baik dan sehat selalu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh