Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Jemur Bantal Guling Malah Kehujanan


[Artikel 9#, kategori Lucu] Saya baru sadar ketika keinginan untuk melihat hujan (sapa tau ada yang menarik) di teras rumah, mendadak jadi konyol kala bantal dan guling yang dijemur sebelumnya belum diangkat. Ya, sudah terlanjur basah siraman hujan yang sangat deras hari ini.

Antara kaget atau menertawakan diri sendiri karena kebodohan sendiri. Saat saya berbagi cerita ini ke dia, saya mau tidak mau menerima ejekannya. Ya, saya tolol. Dan mungkin kamu juga akan tertawa jika saya mengabarinmu sekarang.

Kekonyolan ini bukannya jadi introspeksi diri, saya malah mencari cara bagaimana saya berbagi cerita ini di media sosial. Di Twitter, ah gak deh. Stories Instagram, jangan deh. Dan terpaksa di blog ini.

Saya jarang menertawakan diri sendiri ternyata di blog pribadi saya ini. Gak apa-apa deh, tambah konten meski itu bukan hal positif atau sedih. Terakhir bulan Juni 2019.

Jemur pakaian

Kamu bisa bayangkan betapa bodohnya saya yang menghiraukan bantal guling saya kehujanan. Padahal posisi saya pas hujan masih turun pelan, saya sedang menjemur pakaian. Dekat banget.

Bahkan saya masih sempat-sempatnya berbagi di Twitter tentang hujan yang mengguyur Kota Semarang. Andai ingat punya jemuran bantal guling, kejadian konyol ini mungkin tidak terjadi.

Nasi udah jadi bubur.
Hahahaha 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya