Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Keluarga Baru di Hari IdulFitri


[Artikel 12#, kategori rumah tangga] Ini bukan kisah tentang saya, ini kisah tentang para pasangan muda yang beberapa bulan lalu melangsungkan pernikahan dan momen Idulfitri, mereka dikarunia buah hati. Selamat datang keluarga baru.

Instagram dan facebook, dua platform media sosial ini mempertontonkan bagaimana kebahagiaan para pasangan muda. Saya tak menyangka bakal terpengaruh karena mereka dan menuliskannya saat ini.

Kebahagiaan yang sudah tak tertahankan dan akhirnya pecah dengan beragam komentar dan suka di media sosial. Siapa tidak ingin menyebarkan cerita indah dari pencapaian dua individu yang memutuskan melebur dalam satu ikatan?

Saya ikut senang dan tentu mengucapkan selamat, meski dari sini. Semoga lebaran tahun ini menjadi berkah buat kita semua, terutama para pasangan muda dan keluarga baru mereka.

Tetap kontrol 

Meski kebahagiaan itu menular, kadang juga prihatin saat pasangan muda ini terus menceritakan kisah mereka lewat media sosial. Anak yang baru lahir, sudah terpapar di jagad dunia maya. 

Benar, hanya berbagi. Tapi masa depan tidak ada yang tahu. Bukan soal iri, hanya saja menjaga diri. Kita tahu bagaimana dunia di media sosial bekerja. Bagai 2 sisi, bagi para pemasar tentu, media sosial adalah alat. Sebaliknya, bagi para pembenci. Ah sudahlah, sisi ini semua orang rasanya mengerti.

Yang terpenting ketika merasa bahagia dengan pasangan dan buah hati, tetaplah mengontrol diri. Mana yang baik, dan mana yang tidak baik.

...

Menikah adalah impian setiap orang, meski ada juga yang tidak menginginkannya dalam artian masih mencari yang cocok. Entahlah. Saya berharap tentunya memiliki ikatan resmi dengan seseorang wanita.
 
Idulfitri kali ini tampak luar biasa meski di tengah pandemi. Orang-orang yang saya kenal, begitu bahagianya dengan kedatangan keluarga baru mereka. Sungguh itu perasaan yang tidak bisa diukur.

Selamat, semoga anak-anak kalian menjadi anak yang membanggakan kedua orang tuanya. 
Dan tetap mengontrol diri untuk berbagi di internet, khususnya media sosial.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Halo, Mei 2024