Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Keluarga Baru di Hari IdulFitri


[Artikel 12#, kategori rumah tangga] Ini bukan kisah tentang saya, ini kisah tentang para pasangan muda yang beberapa bulan lalu melangsungkan pernikahan dan momen Idulfitri, mereka dikarunia buah hati. Selamat datang keluarga baru.

Instagram dan facebook, dua platform media sosial ini mempertontonkan bagaimana kebahagiaan para pasangan muda. Saya tak menyangka bakal terpengaruh karena mereka dan menuliskannya saat ini.

Kebahagiaan yang sudah tak tertahankan dan akhirnya pecah dengan beragam komentar dan suka di media sosial. Siapa tidak ingin menyebarkan cerita indah dari pencapaian dua individu yang memutuskan melebur dalam satu ikatan?

Saya ikut senang dan tentu mengucapkan selamat, meski dari sini. Semoga lebaran tahun ini menjadi berkah buat kita semua, terutama para pasangan muda dan keluarga baru mereka.

Tetap kontrol 

Meski kebahagiaan itu menular, kadang juga prihatin saat pasangan muda ini terus menceritakan kisah mereka lewat media sosial. Anak yang baru lahir, sudah terpapar di jagad dunia maya. 

Benar, hanya berbagi. Tapi masa depan tidak ada yang tahu. Bukan soal iri, hanya saja menjaga diri. Kita tahu bagaimana dunia di media sosial bekerja. Bagai 2 sisi, bagi para pemasar tentu, media sosial adalah alat. Sebaliknya, bagi para pembenci. Ah sudahlah, sisi ini semua orang rasanya mengerti.

Yang terpenting ketika merasa bahagia dengan pasangan dan buah hati, tetaplah mengontrol diri. Mana yang baik, dan mana yang tidak baik.

...

Menikah adalah impian setiap orang, meski ada juga yang tidak menginginkannya dalam artian masih mencari yang cocok. Entahlah. Saya berharap tentunya memiliki ikatan resmi dengan seseorang wanita.
 
Idulfitri kali ini tampak luar biasa meski di tengah pandemi. Orang-orang yang saya kenal, begitu bahagianya dengan kedatangan keluarga baru mereka. Sungguh itu perasaan yang tidak bisa diukur.

Selamat, semoga anak-anak kalian menjadi anak yang membanggakan kedua orang tuanya. 
Dan tetap mengontrol diri untuk berbagi di internet, khususnya media sosial.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya