Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Twitter, Tempat Melihat Peristiwa


[Artikel 10#, kategori Twitter] Tidak pernah terbayangkan bulan ini adalah satu tahun saya menyematkan tweet tentang 'Twitter adalah tempat melihat peristiwa' di bio akun @asmarie_ dengan gambar kucing. Saya masih meyakini hingga sekarang dan belum ingin menurunkannya.

Saya seperti menancapkan pembatas pada jari jemari dan pikiran saya sendiri lewat tweet tersebut. Godaan linimasa yang semakin hari semakin sibuk mengurusin orang-orang, membuat saya menahannya.
Twitter masih jadi tempat berisik seperti tahun-tahun sebelumnya. Yang membedakan setelah algoritma mereka terus diperbarui adalah pengguna semakin bebas berbicara.

Istilah netizen dan warga +62 sering terdengar ketika terjadi peristiwa. Akun-akun dengan gambar yang berbeda, anonim, semakin merajalela. Saya menyayangkan akun personal yang termasuk kategori baik dan menginspirasi malah tidak menggunakan foto sendiri.

Memang rahasia pribadi adalah hal utama yang harus dijaga. Tapi derasnya akun baru yang belum lama dibuat, seharusnya itu menjadi pembeda. 

Twitter baru-baru ini juga memberi banyak pembaharuan. Apakah itu sebagai jawaban atas banyak keluhan yang akhirnya memberi Twitter tujuan baru buat pengguna untuk bermedia sosial.

Saya harap tetap menjaga pribadi di linimasa.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya