Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Twitter, Tempat Melihat Peristiwa


[Artikel 10#, kategori Twitter] Tidak pernah terbayangkan bulan ini adalah satu tahun saya menyematkan tweet tentang 'Twitter adalah tempat melihat peristiwa' di bio akun @asmarie_ dengan gambar kucing. Saya masih meyakini hingga sekarang dan belum ingin menurunkannya.

Saya seperti menancapkan pembatas pada jari jemari dan pikiran saya sendiri lewat tweet tersebut. Godaan linimasa yang semakin hari semakin sibuk mengurusin orang-orang, membuat saya menahannya.
Twitter masih jadi tempat berisik seperti tahun-tahun sebelumnya. Yang membedakan setelah algoritma mereka terus diperbarui adalah pengguna semakin bebas berbicara.

Istilah netizen dan warga +62 sering terdengar ketika terjadi peristiwa. Akun-akun dengan gambar yang berbeda, anonim, semakin merajalela. Saya menyayangkan akun personal yang termasuk kategori baik dan menginspirasi malah tidak menggunakan foto sendiri.

Memang rahasia pribadi adalah hal utama yang harus dijaga. Tapi derasnya akun baru yang belum lama dibuat, seharusnya itu menjadi pembeda. 

Twitter baru-baru ini juga memberi banyak pembaharuan. Apakah itu sebagai jawaban atas banyak keluhan yang akhirnya memberi Twitter tujuan baru buat pengguna untuk bermedia sosial.

Saya harap tetap menjaga pribadi di linimasa.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh