Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Halo Mei 2021

[Artikel 90#, kategori catatan] Keindahannya mampu membuat saya bertahan. Sikapnya yang lebih keras, memberi saya banyak pilihan ketika perasaan sedang bimbang. Saya berharap bisa terus bersamanya, apalagi bulan ini adalah bulan kelahirannya. 

Selamat datang bulan Mei yang jatuh pada hari Sabtu. Tidak terasa langkah saya akhirnya berhenti di bulan ini. Saya seperti seorang pejuang yang kalah sebelum perang. Andai waktu bisa diputar.

Persoalan saya masih belum tuntas kemarin. Masih soal dia, meski hanya berteman mesra. Kemewahan yang saya tawarkan tak mampu membuatnya ikut berjuang. Agama jadi selalu alasan untuk tidak bersama.

Saya benar-benar dipaksa keluar dari lingkaran. Dan diusir sebelum memberi jawaban atas pertanyaan yang bila ia benar-benar berkorban kelak, apakah saya mampu menahan?

Padahal, kita sama sekali belum melangkah ke depan. Wanita, semakin dipaksa ia malah pergi. Mengeluarkan cucuran air mata dengan suara bergetar dengan kata menyesal. Saya baru sadar, apakah benar wanita menangis itu jujur atau kiasan saja.

Puasa

Sudah beberapa hari tidak puasa akibat maag kambuhan setiap puasa. Salah saya sebenarnya karena mengambil menu buka dengan rasa yang pedas.

Hingga saat ini, saya belum tahu kapan bisa mengembalikan puasa saya. Benar-benar dilema akhir-akhir ini. Bahkan untuk bersepeda pun enggan, kebanyakan di kamar.

Ultah Kota Semarang

Setiap tahun, saya selalu menyelipkan ucapan hari jadi Kota Semarang yang tahun ini berusia 474 tahun. Saya harap kota ini terus menginspirasi dan jadi contoh kota-kota lain di Indonesia.

...

Bulan Mei, semoga saya bisa membuka lembaran baru tanpanya. Mencintai dengan kata-kata dan menyiramnya dengan kemewahan sudah tidak berarti lagi baginya yang hanya ingin kepastian.

Sehat selalu buat saya dan dia yang terus tegar. Saya harap, ia tidak sakit dan mencari saya. Saya tidak ingin saat saya pergi, ia malah memanggil saya. Mencintai benar-benar sebuah keindahan, dan keindahan tersebut tidak ingin saya tinggalkan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya