Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Maag kambuh di Hari ke-12 Puasa

Gambar : Ilustrasi

[Artikel 29#, kategori kesehatan] Sudah menjaga pola makan buka puasa awal-awal dengan baik, hanya memakan kurma dan air putih, eh ketemu situasi yang tidak memungkinkan berbuat banyak untuk berkata tidak. Terpaksa deh dan lupa jadinya.

Sabtu, 24 April, yang dikhawatirkan terjadi juga. Penyakit maag yang sudah menemani sejak kecil datang lagi. Padahal sudah diantisipasi, setidaknya saya benar sudah membekali obat maag di rumah.

Sambel ayam gepuk

Sore yang indah untuk saling berbicara dan menjaga. Karena sebuah alasan, saya mau tidak mau ikut mereka berbuka di luar. Orang rumah akan segera kembali ke kota asal, ajakan yang berkali-kali disebutkan, akhirnya luluh dalam dekapan.

Setelah menyelesaikan kiriman paket, kami bertiga menuju tempat makan favorit yang ada di jalan Soekarno-Hatta. Sayangnya, rumah makan Bebek Solo sedang tutup. Mungkin mengantisipasi larangan mudik, makanya tutup lebih cepat.

Sudah kepalang tanggung, akhirnya kami tetap memutuskan buka di luar dengan mencari tempat alternatif. Dan itu ketemu, sebuah tempat yang juga akrab di telinga.

Praha dimulai, ayam gepuk dengan sambel yang memikat tak terkira akan membawa saya menuju penyakit yang sangat akrab, maag.

Tidak ada kurma yang rasa manisnya menetralkan asam lambung. Es teh manis pun, sudah tidak berguna ketika saat buka, sudah meminum minuman dingin yang rasanya kurang lebih sama, rasa manis.

Rasa manis sebenarnya dapat membantu mengurangi asam lambung berlebih yang membuat maag tidak akan datang. Ternyata, kekhilafan saya menikmati ayam gepuk dengan sambel adalah bagaimana saya memanggil maag itu sendiri.

Terpaksa, saya tidak puasa. Maag mendadak kambuh dan itu butuh setidaknya 2-3 hari untuk netral kembali. Pada akhirnya itu adalah kesalahan diri sendiri yang memancing maag kambuhan datang lagi.

...

Sekuat apapun kita menjaga, pasti ada rasa bersalah karena lupa. Sama seperti menjaga perasaan, sekonsisten apapun kata cinta yang ditiupkan di telinga pasangan, kalau tidak jodoh, ya tetap pergi.

Semoga maag saya segera sembuh dan puasa saya tetap lanjut. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya