Catatan
Ikhlas Melepaskan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 61#, kategori Cinta] Pada akhirnya semua yang dilakukan dengan maksimal hilang hanya karena berusaha mempertahankan. Memang caranya yang salah, begitu tidak dewasanya saya menghadapi masalah hubungan soal asmara. Pria 35 tahun yang menuntut cinta sempurna.
Saya terus memutar ulang video percakapan Zainuddin. Titik dimana ia berkata wanita selalu mengingat kesalahan sekecil apapun yang tertuju padanya, tapi lupa dengan kekejamannya yang dilakukan. Saya berusaha membenarkan diri dengan ucapan tersebut.
Terlalu mencintai
Saya tahu, agama jadi halangan terbesar yang memisahkan kita. Toh, menyerah sejak dini adalah kunci jawabannya. Namun diantara kata putus yang kesekian kali, anehnya saya tetap bertahan. Melupakan masalah utama hubungan karena terlalu mencintai.
Suatu ketika, saya memergokinya dengan pria lain. Satu sisi saya disakiti karena ia menutupi, satu sisi saya tidak ingin kehilangan dia dengan tetap sabar ketika maaf adalah solusinya.
Mungkin dari sini saya benar-benar pria bodoh. Memanjakan dia yang berakibat perasaan berlebih yang hanya menjadikan kesakitan saat rasa sudah tidak tertampung karena kepenuhan.
Ikhlas
Pria mana tidak sakit hati dan merasa penasaran kalau wanita kesayangannya selalu berucap mesra sayang dengan pria lain. Setiap ditanya, ia lebih keras dan seolah yang saya lakukan sia-sia.
Dan puncaknya ketika rasa penasaran membuncah, ia berani mengambil sikap tegas. Ia akan benar-benar jadian dengan pria yang selalu saya curigai. Ia lebih marah ketika saya marah, ia lebih keras ketika saya kesel.
Karena terlalu mencintai, saya mengancam dengan kata-kata yang tidak pantas hanya untuk mempertahankan agar saya tidak terbuang.
Pada akhirnya saya meminta maaf dengan tulus bahwa saya sangat ikhlas melepaskannya. Sumpah yang keluar dari mulut saya hanyalah gertakan agar saya bisa terus bersamanya. Itu bukanlah sebenarnya dari semua ucapan yang saya lontarkan.
Selamat sudah jadian dengan pria tersebut. Saya ingin kamu bahagia dan tidak lagi menyia-nyiakan pasanganmu.
Saya ikhlas, sekali lagi. Dan minta maaf sebesar-besarnya atas ucapan yang keluar siang tadi. Saya khilaf. Dan tidak ada niat jahat sama sekali dengan ucapan tersebut. Itu hanya ungkapan yang keluar demi mempertahankan hubungan kita saja.
Maaf selalu membuatmu sedih, padahal aku selalu berusaha ingin kamu lebih kuat.
Artikel terkait :
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar