Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

1 Tahun

[Artikel 59#, kategori Cinta] Seburuk-buruknya sebuah hubungan antar dua spesies makhluk hidup, selalu ada bagian yang menyenangkan untuk diceritakan. 

Saya ingin mengambil bagian itu untuk merayakan 1 tahun bersamanya meski sudah tanpa ikatan. Saya ingin mengenangnya karena dia juga sudah melewati banyak hal bersama saya.

Hai, Sayang. 

Saya menulis ini setelah menghubungimu yang sedang belum tidur sambil menonton drama Korea. Sudah, jangan kesel terus karena ulah saya yang selalu masih kekanak-kanakan. Kamu lebih dewasa dari sisi pikiran, maklumilah.

Selamat 1 tahun, sayang. Tidak terasa kita sudah sejauh ini meski hubungan kita hanya bertahan 8 bulan saja. 

Saya bersyukur selama 1 tahun, kamu tetap ada. Menyaksikan saya terus melewati waktu. Memberikan senyum dan selalu mentraktir saya makan.

Beberapa kali hubungan kita, bahkan tanpa ikatan, selalu dilanda kekecewaan, rasa amarah, tangis dan tawa. Tapi kamu selalu ada dan tegar menghadapi. Saya banyak belajar darimu sebagai manusia.

1 tahun

Ingat pertama kali kita bertemu dan akhirnya hubungan kita saya anggap resmi memulai langkah baru sebagai pasangan.

Bioskop, adalah tempat kita bertemu setelah sebelumnya dalam satu kendaraan dalam perjalanan bersama. Malam itu, kamu seperti bidadari di mataku. Saya sangat bangga mengenang itu sekarang.

Saya tidak bosan menceritakan kisah ini kepadamu. Karena itu adalah momen istimewa mengenalmu lebih dekat. Menggenggam tanganmu, mencium keningmu dan merangkulmu, yeah itu seperti sebuah surga bagiku.

Waktunya terbang tinggi

Saya tahu emosimu sulit dikontrol. Apapun yang saya lakukan, selalu salah di matamu. Wajar, kamu masih muda dan memikirkan hidupmu yang semua orang merasakannya sekarang tidak baik-baik saja. Kamu sedang berjuang, dan saya pun.

Sekarang, waktunya kamu terbang tinggi.
Awan biru menantimu bersama pelangi.

Mungkin saya tidak akan dapat membalas semua jasamu hari ini selama 1 tahun. Saya hanya bisa berdoa tentangmu semoga kamu baik-baik saja dan dibalas dengan Tuhan yang lebih baik lagi.

Kamu orang baik, sudah sepantasnya mendapatkan yang lebih baik. Kamu penuh dedikasi, sudah sepatutnya ada orang lain yang menjagamu untuk tetap terjaga. Terjaga dari kesedihan, kebahagiaan dan yang paling penting adalah mengerti tentangmu.

Terima kasih 1 tahun menemaniku, sayang.
Aku tidak membencimu karena aku tahu mencintaimu lebih besar.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh