Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

1 Tahun

[Artikel 59#, kategori Cinta] Seburuk-buruknya sebuah hubungan antar dua spesies makhluk hidup, selalu ada bagian yang menyenangkan untuk diceritakan. 

Saya ingin mengambil bagian itu untuk merayakan 1 tahun bersamanya meski sudah tanpa ikatan. Saya ingin mengenangnya karena dia juga sudah melewati banyak hal bersama saya.

Hai, Sayang. 

Saya menulis ini setelah menghubungimu yang sedang belum tidur sambil menonton drama Korea. Sudah, jangan kesel terus karena ulah saya yang selalu masih kekanak-kanakan. Kamu lebih dewasa dari sisi pikiran, maklumilah.

Selamat 1 tahun, sayang. Tidak terasa kita sudah sejauh ini meski hubungan kita hanya bertahan 8 bulan saja. 

Saya bersyukur selama 1 tahun, kamu tetap ada. Menyaksikan saya terus melewati waktu. Memberikan senyum dan selalu mentraktir saya makan.

Beberapa kali hubungan kita, bahkan tanpa ikatan, selalu dilanda kekecewaan, rasa amarah, tangis dan tawa. Tapi kamu selalu ada dan tegar menghadapi. Saya banyak belajar darimu sebagai manusia.

1 tahun

Ingat pertama kali kita bertemu dan akhirnya hubungan kita saya anggap resmi memulai langkah baru sebagai pasangan.

Bioskop, adalah tempat kita bertemu setelah sebelumnya dalam satu kendaraan dalam perjalanan bersama. Malam itu, kamu seperti bidadari di mataku. Saya sangat bangga mengenang itu sekarang.

Saya tidak bosan menceritakan kisah ini kepadamu. Karena itu adalah momen istimewa mengenalmu lebih dekat. Menggenggam tanganmu, mencium keningmu dan merangkulmu, yeah itu seperti sebuah surga bagiku.

Waktunya terbang tinggi

Saya tahu emosimu sulit dikontrol. Apapun yang saya lakukan, selalu salah di matamu. Wajar, kamu masih muda dan memikirkan hidupmu yang semua orang merasakannya sekarang tidak baik-baik saja. Kamu sedang berjuang, dan saya pun.

Sekarang, waktunya kamu terbang tinggi.
Awan biru menantimu bersama pelangi.

Mungkin saya tidak akan dapat membalas semua jasamu hari ini selama 1 tahun. Saya hanya bisa berdoa tentangmu semoga kamu baik-baik saja dan dibalas dengan Tuhan yang lebih baik lagi.

Kamu orang baik, sudah sepantasnya mendapatkan yang lebih baik. Kamu penuh dedikasi, sudah sepatutnya ada orang lain yang menjagamu untuk tetap terjaga. Terjaga dari kesedihan, kebahagiaan dan yang paling penting adalah mengerti tentangmu.

Terima kasih 1 tahun menemaniku, sayang.
Aku tidak membencimu karena aku tahu mencintaimu lebih besar.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan