Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kedatangan Tuan Rumah

[Artikel 24#, kategori rumah] Kali ini si bungsu yang datang. Tiba di rumah lebih awal dari pikiran yang mungkin esok hari. Entah, apa yang dilakukan di Ibu Kota. Jadi ingat sebelumnya, jika ia datang akan menetap untuk menyelesaikan studi lanjutan.

Sontak kaget karena kedatangannya di luar perkiraan. Apalagi saya baru selesai futsal malam harinya. Rasa lelah sempat menghilangkan konsentrasi jika dibalik pintu ada orang lain lagi.

Beberapa hari ia tinggal, seakan sebuah prediksi bahwa masa depan yang direncanakan sedang dikerjakan hari ini. Mari membaca ini kemudian saat itu benar-benar terealisasi di masa depan.

Ia bolak-balik pergi meninggalkan kamar yang ia tempati. Mungkin ada banyak pertemuan yang menanti dan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan.

Sarapan pagi dengan bubur adalah pertemuan yang lebih hangat ketimbang mengerjakan apa yang ia katakan. Sayang, saya bukan orang yang pandai berbicara seperti dulu lagi.

Mari anggap ini adalah hal positif. Ia datang karena ini emang rumahnya. Apa yang dikerjakan, mungkin akan terjadi hal berbeda di masa depan. 

Apakah ini artinya sebuah ancang-ancang untuk saya agar segera pindah ?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya