Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Manajemen Air

[Artikel 23#, kategori rumah] Seseorang membuka pintu malam hari saat saya tidur terlelap. Meski begitu, ia tidak bicara dan langsung kembali menutup pintu. Entah apakah ini perasaan atau indera saya yang sensitif. Saya langsung bergegas mengecek seseorang tersebut. Ternyata si pemilik rumah yang mengeluh air habis.

Sudah 5 hari rumah terasa ramai semenjak pemilik rumah datang beserta keluarganya. Dan datang lagi keluarga lain yang semakin menambah rumah ini tidak akan sepi beberapa hari kemudian, kecuali dini hari saat saya mulai beraktivitas.

Kedatangan mereka tentu banyak memberi tawa dan perasaan bahagia. Namun sisi lain, manajemen air yang saya buat rutin, akhirnya terdampak juga. Bila biasanya dalam seminggu saya mengisi air tandon bawah 2 kali seminggu dan nyalain air pompa kurang dari 25 menit setiap hari, kedatangan mereka tentu mengubah segalanya.

Mulai dari nol lagi

Saya tidak mengeluh tentang ini, hanya melihatnya sebagai tantangan saja. Kenyamanan yang telah dibuat, ternyata tidak bertahan lama pada akhirnya. Mulai dari nol lagi untuk mengatur air di rumah.

Harus nyalain air ke tandon setiap hari. Karena manual, pelampungnya rusak, aktivitas saya dini hari selain bekerja adalah menyalain air seminggu terkahir ini.

Sedangkan pompa air juga rusak yang biasanya otomatis nyala sendiri bila air tandon di atas mulai berkurang. Biasanya saya nyalain pagi dan sore, kali ini harus 3 kali sehari. Plus, durasi waktu yang lebih lama dengan timer yang harus tetap terjaga.

Karena kembali ke nol, semua hal yang sudah saya atur tidak bisa digunakan lagi, terkadang masih saja meleset dari perkiraan. Tidak heran, pemilik rumah terkadang kehabisan air saat mandi dan orang-orang lainnya juga.

Saya jadi merasa bersalah ketika air habis meski segala daya upaya sudah dilakukan. Manusia memang tidak ada yang sempurna.

...

Begitulah kehidupan sehari-hari yang dijalani menjelang pergantian tahun baru. Kesenangan dengan suasana sepi sudah tercemar juga. Tidak ada lagi waktu bersantai sambil membaca komik seperti membayangkan di pinggir pantai.

Saya harap semuanya tetap sehat dan berjalan lancar untuk aktivitasnya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Halo, Mei 2024