Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tahun 2020, Brand Image dotsemarang yang Masih Gagal

[Artikel 9#, kategori branding] Entah kenapa kehidupan saya seolah berulang-ulang kembali. Kalau bukan soal hubungan asmara, ya soal dotsemarang. Padahal ini sudah menjelang akhir tahun 2020, masa tahun 2021 bakal kembali mengulang. Sebuah pesan dari mahasiswi datang saat saya sudah siap tidur di awal malam.

Saya tidak menyalahkan mereka, yang menghubungi saya tentunya. Tentang bagaimana dotsemarang yang masih direkomendasikan sebagai media online. Entah kali ini siapa yang rekomendasikan?

Bila menarik ke belakang tahun 2018, situasinya sama dengan yang saya alami malam ini. Seorang mahasiswa mendapatkan rekomendasi dari dosen mereka tentang daftar media online di Kota Semarang. Salah satunya dotsemarang.

Dan kejadian ini kembali terjadi. Setiap tahun padahal ada tumbuh media online baru di Kota Semarang, kenapa daftar rekomendasi yang dimiliki, entah siapapun, tidak ada yang mau memperbarui.

Kegagalan brand image

Dulu, mungkin saya bangga nama dotsemarang begitu dikenal dan banyak direkomendasikan. Namun sekarang entahlah, seperti kebalikan. 

Brand image yang ingin saya bangun untuk dotsemarang sebagai personal blog masih terkendala. Persepsi yang begitu melekat saya rasa memang jadi biang masalahnya.

Saya tidak tahu bagaimana akan menghadapi tahun baru. Apakah kegagalan brand image masih saja menemani. Saya harap dotsemarang dikenal sebagai salah satu bloger saja yang berasal di Kota Semarang.

Dan juga sebagai bagian pemasaran yang bisa dimanfaatkan untuk menarik perhatian, khususnya digital marketing. Dotsemarang punya segalanya di internet, maka manfaatkanlah untuk membangun konten.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh