Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Tahun 2020, Brand Image dotsemarang yang Masih Gagal

[Artikel 9#, kategori branding] Entah kenapa kehidupan saya seolah berulang-ulang kembali. Kalau bukan soal hubungan asmara, ya soal dotsemarang. Padahal ini sudah menjelang akhir tahun 2020, masa tahun 2021 bakal kembali mengulang. Sebuah pesan dari mahasiswi datang saat saya sudah siap tidur di awal malam.

Saya tidak menyalahkan mereka, yang menghubungi saya tentunya. Tentang bagaimana dotsemarang yang masih direkomendasikan sebagai media online. Entah kali ini siapa yang rekomendasikan?

Bila menarik ke belakang tahun 2018, situasinya sama dengan yang saya alami malam ini. Seorang mahasiswa mendapatkan rekomendasi dari dosen mereka tentang daftar media online di Kota Semarang. Salah satunya dotsemarang.

Dan kejadian ini kembali terjadi. Setiap tahun padahal ada tumbuh media online baru di Kota Semarang, kenapa daftar rekomendasi yang dimiliki, entah siapapun, tidak ada yang mau memperbarui.

Kegagalan brand image

Dulu, mungkin saya bangga nama dotsemarang begitu dikenal dan banyak direkomendasikan. Namun sekarang entahlah, seperti kebalikan. 

Brand image yang ingin saya bangun untuk dotsemarang sebagai personal blog masih terkendala. Persepsi yang begitu melekat saya rasa memang jadi biang masalahnya.

Saya tidak tahu bagaimana akan menghadapi tahun baru. Apakah kegagalan brand image masih saja menemani. Saya harap dotsemarang dikenal sebagai salah satu bloger saja yang berasal di Kota Semarang.

Dan juga sebagai bagian pemasaran yang bisa dimanfaatkan untuk menarik perhatian, khususnya digital marketing. Dotsemarang punya segalanya di internet, maka manfaatkanlah untuk membangun konten.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya