Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

dotsemarang Bukan Media Online


[Artikel 94#, kategori dotsemarang] Saya senang dengan rekomendasi yang disematkan kepada dotsemarang sebagai salah satu media online di kota Semarang. Tidak salah memang karena masa lalunya, namun kini Anda harus memperbarui informasi tentang dotsemarang yang tak lagi menjadi media online. 

Pesan masuk ke dalam aplikasi WhatsApp saya malam hari dari seorang mahasiswa. Saya tidak ingin membalas awalnya karena biasanya di atas jam 8 malam, saya sudah tidak beraktivitas lagi. Saya masih menjalani rutinitas tidur di bawah jam 8 malam.

Karena sedang menunggu pertandingan Manchester United melawan Huddersfield, terpaksa saya balas. Apalagi pesan yang dikirim sangat sopan.

Rekomendasi dosen

Saya tidak ingin menyulitkan mahasiswa tersebut sebenarnya, apalagi buat tugas dan atas rekomendasi dosennya untuk datang ke saya sebagai pemilik blog dotsemarang.

Beberapa dosen di Semarang ada yang saya kenal memang, terutama mereka yang aktif dalam ekosistem bloger dan komunitas. Saya tak tahu siapa, tapi saya berterima kasih atas rekomendasinya.

dotsemarang bukan media online

Saya pikir sudah selesai dengan pekerjaan rumah atau PR membranding dotsemarang sebagai blog. Ternyata hingga menjelang akhir tahun ini (2018), brandingnya masih kurang optimal.

Apakah ada yang salah dengan saya? Atau memang dosennya saja yang belum memperbaruhi tentang dotsemarang? 

Lewat postingan ini, sekali lagi saya ingin membangun persepsi tentang dotsemarang yang kini keberadaannya hanyalah blog personal. 

Tidak ada tim di sana, tidak ada kerja sama dan hal-hal lain yang mencerminkan itu adalah media online. 

dotsemarang adalah blog, atau khususnya personal blogger. Konten khususnya berbicara tentang Semarang, secara umumnya tren kekinian ala lifestyle.

*Gambar ilustrasi, diambil dari aktivitas saat acara di Jakarta
...

Tahun 2019, dotsemarang benar-benar adalah sebuah personal blog. Saya tidak berpikir buruk tentang di luar pemikiran bahwa dotsemarang seperti media.

Bila masih ada, itu artinya pekerjaan rumah saya dalam membangun persepsi masih harus bekerja keras. Terima kasih untuk perhatian dan rekomendasinya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh