Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Akhirnya! Menginap di Star Hotel Semarang


[Artikel 6#, kategori hotel] Wuih, akhirnya saya menginap di sini juga - Star Hotel Semarang. Selama ini jika ke Java Mall melihat pameran komputer, saya cuma bisa takjub saja dengan tinggi bangunannya yang menjulang tinggi. Akhirnya, kesampaian juga.

Rasanya saya harus bersyukur pekan pertama bulan desember ada sesuatu yang menarik. Dilema sebenarnya tiap pekan pertama awal bulan saat tidak ada aktivitas blogging. Dan ini sungguh pengalaman yang lebih asyik.

Dua tempat tidur

Ini yang saya sesalkan sebenarnya karena saat mendapatkan gratis nginap dalam bentuk voucher yang masa kadaluwarsanya tinggal beberapa hari, saya pasrah dengan penempatan kamar. Lawong gratis.

Kamar yang saya tempati berada di lantai 8 dan pemandangannya bukan yang saya harapkan. Saya pikir dapat melihat kota Semarang lebih luas.

Saya masuk sore hari dan mendapati tempat tidur yang saya masuki ada dua. Tak apalah, pikir saya. Namun di sini sebenarnya pikiran bergejolak. Siapa yang menemani? Jajan? Tidak. Bukan karena saya tidak mau, kantong juga tidak bersahabat.

Ketimbang membuang hal-hal aneh, mending uangnya saya simpan. Emang punya uang? Haha... jangan jadi bloger kalau gitu.


Konferensi pers Temu Coworking Indonesia 2018

Malam di hotel adalah sebuah kemewahan tersendiri buat saya. Seharusnya saya bisa pulas tidur karena fasilitas yang lebih mewah ketimbang di rumah.

Nyatanya tidak. Malam hari saya masih ada aktivitas blogging, yaitu konferensi pers temu coworking. Acara dilaksanakan di Impala Space, ulasannya sudah ada di blog dotsemarang di sini.

Sudah ada di blog dotsemarang untuk ulasan lengkapnya

Klik di sini untuk cerita menginap di Star hotel via blog dotsemarang

Sebagai bloger, menginap di hotel adalah konten bagus yang saya terus pikirkan. Karena dapatnya dari voucher, menginap di sini hanya sekedar beristirahat dan bekerja. Tetap bawa laptop dan bangun dini hari.

Tidak ada sarapan seperti biasanya saat menginap di hotel. Sedih, yaudahlah. Pergi ke sini naik gojek, dan pulang pun juga naik gojek. Driver pas pulang adalah wanita. Lama sekali tidak menemukan driver perempuan.

...

Saya berharap mendapatkan kamar secara cuma-cuma untuk bisa saya tulis di blog dotsemarang. Gratis yang saya minta bukan berarti saya suka, karena setiap tempat atau sesuatu yang menarik, saya menukarnya dengan sebuah postingan di blog dan membagikannya lewat media sosial.

Terima kasih buat kamu yang sudah mengasih voucher menginap. Meski ribet juga ngurusnya karena harus menghubungi kantor, tapi tak masalah. Senang bisa mendapatkan ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions