Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Mommy dan Bayi di Arena Futsal


[Artikel 20#, kategori futsal] Setelah absen jumat kemarin, hari ini saya datang penuh motivasi dan semangat tinggi. Yang menarik adalah di sudut sana, ada ibu dan bayinya yang hadir untuk menonton. Momen yang indah buat saya.

Saya adalah orang pertama yang tiba di lapangan. Lapangan yang biasa kami pakai, tidak ada yang bermain di sana. Jam sendiri menunjukkan masih belum pukul 7 malam. Benar-benar semangat yang luar biasa yang saya rasakan jumat terakhir bulan November ini.

Masa depan

Mei 2018, salah satu postingan saya tentang futsal membahas tentang wanita. Mereka datang ke arena futsal untuk sekedar menjadi penonton dan menemani pasangan mereka. Dalam postingan tersebut, saya jadi ingat pernah melakukan hal sama di waktu dulu.

Saya jadi iri dan apakah teman-teman saya waktu saya bawa wanita juga iri? Kini melihat seorang wanita muda dengan bayinya membuat saya memikirkan masa depan.

Andai saja saya berada diposisi sang ayah dari bayinya, tentu itu sangat menyenangkan. Rasa bangga dan bahagia karena aktivitas yang didukung dan mereka mencintai saya.

Hari yang luar biasa 

Tinggalkan angan-angan saya tersebut, dan kembali bermain di dalam lapangan rumput yang sudah saya rindukan. Saya berlari, mengambil sesi pemanasan meski rekan-rekan futsal saya masih sedikit yang datang.

Pemanasan adalah sesi wajib untuk membuat tubuh tampil luwes saat bermain. Apakah itu berguna atau tidak, saya hanya menyakini saja.

Dirasa semua sudah lengkap, kami mulai bermain. Berbagai momen banyak saya ciptakan dan saya benar-benar menikmati permainan.

Sangat indah, sangat menyenangkan dan inilah hidup

Tapi tetap saja masalah terbesar saya adalah tidak dapat bertahan lebih lama dan menjadi fit. Fisik saya sudah tidak mendukung untuk terus bertahan. Bahkan mengalahkan rekan yang paling dewasa umurnya, yakni 47 tahun.

Meski malu mengakui, kekuatan fisik saya begitu lemah saat ini. PR besar sebenarnya. Saya selalu mengakali untuk bermain sekali dalam satu sesi yang tujuannya menjaga fisik tetap semangat untuk sesi berikutnya.

...

Menyenangkan aktivitas bermain futsal ditemani istri dan anak rasanya. Apalagi si wanita cantik. Meski agak waswas juga karena rasa cemburu dapat hadir, nilai bangga pria tetap adalah hal terbaik yang ingin dikeluarkan.

Bila pembaca postingan ini adalah seorang wanita dan memiliki pasangan yang menyukai futsal. Tontonlah dan beri dukungan. Mungkin buat yang sedang PDKT, ini adalah salah satu tips bocorannya.

Memiliki wanita disamping kita saat beraktivitas, itu sangat membanggakan buat pria. Dan pengaruhnya, kebanggaan itu menular menjadi semangat saat di lapangan.

Tapi ingat, pria punya sisi lain dalam emosi yang membuat mereka waswas. Mereka pecemburu pada siapa saja yang berada didekat wanitanya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh