Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Listrik Padam, Solar Habis, Futsal Gak Maksimal


[Artikel 18#, kategori futsal] Apa yang membuat saya berhenti bermain futsal? Hujan? Saya masih berusaha datang, meski akhirnya juga jadi gak maksimal. Orangnya sedikit. Dan kali ini, ada lagi satu alasan untuk menghentikan semangat saya di lapangan. Listrik padam. Ada-ada saja.

Baru kali ini dalam rentang hampir 1 tahun kejadian listrik padam yang akhirnya permainan dihentikan. Sebenarnya ada genset, dan itu sempat berjalan. Sayangnya, solarnya habis. Dari dua jam waktu bermain, ada sisa 30 menit yang tidak terpakai.

Akhirnya pada pulang semua. Padahal saya berharap lampu segera nyala kembali dan masalah teratasi. Benar saja, lampu kembali nyala. Sayangnya rekan-rekan sudah sebagian pulang. Apalagi waktu tersisa hanya 10 menit.

Jumat ketiga bulan November, cuaca masih tidak bersahabat. Penantian selama satu minggu untuk bermain di atas lapangan kembali tidak maksimal.

Hari ini saya menjadi kiper di awal pertandingan. Saya begitu menikmati waktu hari ini. Untuk mengatasi permasalahan saya soal lelah, saya berhenti sejenak saat pergantian tim.

Tubuh saya tidak lelah karena menjadi kiper, tapi saya ingin menjaganya selama 2 jam permainan. Meski akhirnya tidak sampai dua jam juga.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh