Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Halo November 2018


Saya benar-benar malu untuk mengakui bagaimana kualitas saya di halaman blog ini semakin turun dari sisi jumlah postingan. Ini benar-benar turun drastis. Saya tidak tahu lagi bagaimana memberi dukungan pada diri sendiri. Yang pasti, harapan awal bulan selalu ingin lebih baik.

Saya kembali membuka halaman catatan saya untuk postingan pertama bulan Oktober. Indonesia sedang berduka. Musibah datang silih berganti. Dan kini, November pun tak luput dari kejadian yang meminta korban.

Tragedi pesawat jatuh kembali menjadi bagaimana sibuknya informasi membelah diri yang dinikmati masyarakat. Dua bulan terakhir ini, informasi menjadi sensitif dikarenakan digunakan untuk sebuah kampanye menuju Pilpres. 

Meski masih hitungan beberapa bulan, informasi yang kini menjadi konsumsi tidak lagi sebuah keprihatinan yang mendalam dari semua pihak. Namun kegetiran dari yang namanya berita bohong atau Hoax.

Bloger bukan golongan kami

Saya adalah produk dari golongan bloger usang yang tidak mementingkan materi dari awal karir ngeblog. Tidak menggunakan adsen, yang berarti blog dotsemarang saya bersih, juga tidak menggunakan domain berbayar semenjak tahun 2015.

Kini, saya memikirkan sebuah ide postingan tentang bloger tipe A yang terinspirasi dari aktivitas terakhir yang saya jalani. Bloger tipe ini lebih mementingkan materi ketimbang sebuah nilai dari yang namanya kepercayaan, branding, integritas dan sebagainya.

Saya harus maklum dengan waktu yang terus berlalu ini dan akhirnya membentuk produk baru. Satu sisi memang ada benarnya juga saat bloger tipe A ini bukan lagi produk sosial. 

Sebuah penghargaan di era sekarang haruslah dibayar dengan harga pantas karena ada kerja keras di dalamnya. Bukan seperti saya, masih terus membangun hubungan untuk sekedar mendapatkan tempat duduk nyaman diantara profesional.

Bahkan saya sampai rela hampir mabuk di dalam bus saat diundang ke acara dan pulang tanpa dibayar. Kalau mengingat ini, rasanya saya ingin menuliskan cerita tersebut.

Beberapa bulan lagi menuju tahun 2019, saya tidak tahu lagi adakah tren baru yang bisa saya bicarakan di sini. Bloger tipe A atau kelas A merupakan bloger papan atas dan bukan golongan kami.

Berhenti membaca tips blog

Saya berharap saat ada yang ingin baru menapaki dunia blog, jangan kebanyakan membaca tips blog. Saya tidak bermaksud bahwa artinya negatif. Hanya saja, tips yang dibagikan semakin usang saja.

Menjadi profesional bukan tentang membeli domain untuk dikatakan penuh niat. Bukan-bukan. Menjadi profesional adalah bagaimana memanage konten yang sesuai dengan passion. 

Kalau sekedar berpikir mendapatkan uang dan diundang, sebaiknya gabung saja dengan komunitas. Karena di sana, tali pertemanang dapat terjalin ke dalam lingkungan profesional. Bila brand sedang mencari bloger, maka keberuntunganmu tidak lama lagi.

Maka dari itu, saat ada yang ingin mengetahui perkembangan blog, saya selalu mengarahkan kepada tren yang saat ini sedang digandrungi, yakni Selebgram, Youtuber atau Vloger dan Influencer.

Optimis !

Oktober jadi catatan buruk buat blog dotsemarang sepanjang tahun 2018 ini. Statistik penayangan benar-benar dibawah performa terbaik dan bisa dikatakan memasuki masa kristis. Saya tidak menyangka, garis statistik mendekati angka di bawah 500.

November ini, saya sangat optimis bisa lepas dari kedukaan ini. Kembalikan viewers blog harian dotsemarang yang rata-rata seribu dalam sehari. Ah, semoga saja.

..

Instagram saya hari ini mendadak ramai setelah postingan tentang anak kucing saya posting. Instagram memang alat terbaik untuk promosi. 

Selamat datang, November. Awal bulan, hujan sudah menemani. Apakah akan seperti sebuah judul di mana hujan akan menjadi kisah? Bulan ini saya berharap lebih baik lagi dari bulan Oktober.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh