Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Untungnya Punya Smartphone Dua Saat Kehilangan Koneksi Internet


[Artikel 29#, kategori tips] Kejadian tak terduga datang pada saat saya menyambangi sebuah acara. Provider yang begitu saya yakini kehandalannya tumbang di dalam gedung. Itu artinya smartphone saya tanpa koneksi.

Kalut, tentu saja. Apalagi acara bisa dikatakan sangat menarik. Sebagai bloger, ini masalah. Tapi untunglah, solusi itu datang sendiri.

Membawa smartphone lebih dari satu itu memang boros, membuat berat dan terlihat sombong. Padahal smartphone sekarang sudah dibekali slot kartu lebih dari satu. Lebih ringkas jadinya. 

Itu adalah pemikiran orang normal yang ingin serba praktis dan duduk manis menyaksikan sebuah acara tanpa perlu berbagi. Dan itu bukan skenario saya sebagai bloger yang suka berbagi live event via Twitter. 

Tujuannya jelas, ini jadi bahan postingan tanpa repot mengulas kembali dalam blog.

Tidak bisa mengandalkan WiFi 

Bila dipikir, sebenarnya saya bisa mengakses wi-fi yang tersedia di lokasi acara. Sayangnya tidak demikian. Selain sulit tersambung, jumlah peserta yang mengikuti acara tidak sedikit. Ada ratusan milenial yang berpikir sama seperti saya yang ingin mengandalkan WiFi.

Smartphone jadi hotspot 

Saat smartphone utama terkendala jaringan yang hilang, maka smartphone dua masih tetap berjaya. Bar jaringan terisi penuh. Di situ kadang saya terselamatkan. Namun tunggu dulu. Apakah ada pulsanya?

Syukurlah ada, dan saya buru-buru mengaktifkan paket tertentu sesuai kebutuhan saja. Smartphone dua saya akhirnya dijadikan hotspot untuk smartphone pertama. 

Jangan lupa isi pulsa 

Ini tips-nya, saat smartphone kedua tidak digunakan, usahakan tetap diisi pulsa. Siapa tahu kejadian seperti yang saya alami tidak terjadi padamu dan mengeluh tanpa solusi.

Tidak perlu nominal besar. Yang perlu diperhatikan juga, kita harus tahu paket menarik apa saja yang disediakan provider, khususnya paket sehari pakai. 

Kalau di atas 10 ribu, maka kita perlu mengisinya di atas itu. Percuma kalau ada pulsa, tapi gak bisa juga dibuat paket data.

Terakhir, jangan lupa bawa powerbank. 

...

Pengalaman ini saya dapatkan saat menghadiri acara roadshow CNN Indonesia ke kampus USM. Acaranya yang dilaksanakan di dalam gedung, rupanya membuat keok jaringan Smartfren yang saya gunakan. Ulasan acaranya bisa dilihat di blog dotsemarang atau di sini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Berkenalan dengan Istilah Cinephile