Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Untungnya Punya Smartphone Dua Saat Kehilangan Koneksi Internet


[Artikel 29#, kategori tips] Kejadian tak terduga datang pada saat saya menyambangi sebuah acara. Provider yang begitu saya yakini kehandalannya tumbang di dalam gedung. Itu artinya smartphone saya tanpa koneksi.

Kalut, tentu saja. Apalagi acara bisa dikatakan sangat menarik. Sebagai bloger, ini masalah. Tapi untunglah, solusi itu datang sendiri.

Membawa smartphone lebih dari satu itu memang boros, membuat berat dan terlihat sombong. Padahal smartphone sekarang sudah dibekali slot kartu lebih dari satu. Lebih ringkas jadinya. 

Itu adalah pemikiran orang normal yang ingin serba praktis dan duduk manis menyaksikan sebuah acara tanpa perlu berbagi. Dan itu bukan skenario saya sebagai bloger yang suka berbagi live event via Twitter. 

Tujuannya jelas, ini jadi bahan postingan tanpa repot mengulas kembali dalam blog.

Tidak bisa mengandalkan WiFi 

Bila dipikir, sebenarnya saya bisa mengakses wi-fi yang tersedia di lokasi acara. Sayangnya tidak demikian. Selain sulit tersambung, jumlah peserta yang mengikuti acara tidak sedikit. Ada ratusan milenial yang berpikir sama seperti saya yang ingin mengandalkan WiFi.

Smartphone jadi hotspot 

Saat smartphone utama terkendala jaringan yang hilang, maka smartphone dua masih tetap berjaya. Bar jaringan terisi penuh. Di situ kadang saya terselamatkan. Namun tunggu dulu. Apakah ada pulsanya?

Syukurlah ada, dan saya buru-buru mengaktifkan paket tertentu sesuai kebutuhan saja. Smartphone dua saya akhirnya dijadikan hotspot untuk smartphone pertama. 

Jangan lupa isi pulsa 

Ini tips-nya, saat smartphone kedua tidak digunakan, usahakan tetap diisi pulsa. Siapa tahu kejadian seperti yang saya alami tidak terjadi padamu dan mengeluh tanpa solusi.

Tidak perlu nominal besar. Yang perlu diperhatikan juga, kita harus tahu paket menarik apa saja yang disediakan provider, khususnya paket sehari pakai. 

Kalau di atas 10 ribu, maka kita perlu mengisinya di atas itu. Percuma kalau ada pulsa, tapi gak bisa juga dibuat paket data.

Terakhir, jangan lupa bawa powerbank. 

...

Pengalaman ini saya dapatkan saat menghadiri acara roadshow CNN Indonesia ke kampus USM. Acaranya yang dilaksanakan di dalam gedung, rupanya membuat keok jaringan Smartfren yang saya gunakan. Ulasan acaranya bisa dilihat di blog dotsemarang atau di sini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya