Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ketika Ingin Membuat Acara, Jangan Lupakan Google


[Artikel 27#, kategori tips] Jangan lupakan mesin pencari seperti Google, begitulah kira-kira bila kita bicara era digital saat ini. Apalagi membuat sebuah acara yang ingin dihadiri banyak masyarakat. Alasannya?

Sekeren apapun mengemas acara, bahkan melibatkan media sosial yang populer seperti Instagram, Google masihlah sangat penting menurut saya. Maka dari itu, judul sebuah acara harus dapat ditemukan lewat mesin pencari.

Caranya mudah sebenarnya, mengingat media sosial sekarang sudah terdeteksi oleh Google. Masukkan info acara di website, apabila kamu sebagai penyelenggara acara.

Blog boleh juga, namun menurut saya kegunaan blog lebih banyak bercerita tentang dibalik layar dan momen saja. Kecuali memang seorang bloger, maka info acara tidak masalah dimasukkan di sana. Makanya perlunya gandeng bloger adalah untuk ini.

Isi website adalah informasi acara secara detail, baik poster maupun teks yang menarik meski hanya 2 paragraf saja. Website yang baik sudah seharusnya menempatkan informasi dalam kategori tertentu, semisal event.

Jangan salahi kodratnya antara website official dengan blog apabila situsnya digunakan untuk perusahaan, pemerintahan, official, kantor dan sebagainya. Website hanya berisi informasi, sedangkan blog lebih bercerita dengan berbagai narasi.

Setelah website sudah merilis informasi acaramu, sebaiknya jauh-jauh hari misalnya 2 minggu, bawalah informasi acaramu di media sosial seperti Instagram, Twitter dan Facebook. 

Youtube boleh juga, bila memiliki sumber daya manusia kreatif untuk mengerjakannya. Namun bila tidak, cukup media sosial saja seperti yang saya sebut di atas.

Masukkan informasi dengan memperhatikan judul acara sebagai hal penting ketimbang isi panjang namun tidak memasukkan judul acara yang akan dilangsungkan. 

Ini untuk menarik perhatian Google agar menaruh informasi acaramu di mesin mereka. Tentu seolah terlihat mudah, namun tidak juga. Biasanya akun-akun yang memiliki pengaruh besar, itu lebih mudah didapatkan di mesin pencari.

Sasaran masyarakat di era digital

Siapa mereka? Generasi yang paling sering disebut saat ini memang adalah Milenial. Tak perlu berpikir 2 kali, mereka lebih banyak menghabiskan waktu lewat ponsel yang mereka gunakan.

Ketika generasi yang diisi kaum muda ini, generasi selanjutnya tentu orang-orang dewasa di atas 35 tahun yang saat ini juga mulai sering menggunakan ponsel mereka untuk mendapatkan informasi di Internet. Jangan pikir orang tua sekarang tidak kekinian.

Masyarakat digital yang tinggal di luar kota saat acaramu berlangsung juga adalah sasaranmu. Kamu harus tahu bahwa Google dapat diakses dari seluruh dunia selama penggunanya terhubung koneksi Internet. Jadi sangat penting sekali kamu melihat mereka.

...

Tulisan ini terinspirasi saat saya sedang mencari informasi sebuah acara di kota tempat tinggal saya saat ini. Keren sebenarnya dari sisi kemasan dan tentu digarap tidak sembarangan.

Hanya saja, mereka yang membuat acara ini dengan menggandeng media partner yang bisa dikatakan media berpengaruh, tak ada satu pun yang berpengaruh pada mesin pencari semacam Google.

Mungkin saja, setelah beberapa hari acara berlangsung informasinya baru ada. Namun sebaiknya, menggiring masyarakat untuk datang dilakukan 2 minggu sebelum acara dimulai. Kalau acara dimulai saja, Google nggak ngedeteksi, jangan berpikir karena tempatnya sepi atau menyalahkan masyarakatnya. 

Coba tanyakan dulu pada diri sendiri, kampanye digital sudah optimal, belum?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh