Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Ketika Ingin Membuat Acara, Jangan Lupakan Google


[Artikel 27#, kategori tips] Jangan lupakan mesin pencari seperti Google, begitulah kira-kira bila kita bicara era digital saat ini. Apalagi membuat sebuah acara yang ingin dihadiri banyak masyarakat. Alasannya?

Sekeren apapun mengemas acara, bahkan melibatkan media sosial yang populer seperti Instagram, Google masihlah sangat penting menurut saya. Maka dari itu, judul sebuah acara harus dapat ditemukan lewat mesin pencari.

Caranya mudah sebenarnya, mengingat media sosial sekarang sudah terdeteksi oleh Google. Masukkan info acara di website, apabila kamu sebagai penyelenggara acara.

Blog boleh juga, namun menurut saya kegunaan blog lebih banyak bercerita tentang dibalik layar dan momen saja. Kecuali memang seorang bloger, maka info acara tidak masalah dimasukkan di sana. Makanya perlunya gandeng bloger adalah untuk ini.

Isi website adalah informasi acara secara detail, baik poster maupun teks yang menarik meski hanya 2 paragraf saja. Website yang baik sudah seharusnya menempatkan informasi dalam kategori tertentu, semisal event.

Jangan salahi kodratnya antara website official dengan blog apabila situsnya digunakan untuk perusahaan, pemerintahan, official, kantor dan sebagainya. Website hanya berisi informasi, sedangkan blog lebih bercerita dengan berbagai narasi.

Setelah website sudah merilis informasi acaramu, sebaiknya jauh-jauh hari misalnya 2 minggu, bawalah informasi acaramu di media sosial seperti Instagram, Twitter dan Facebook. 

Youtube boleh juga, bila memiliki sumber daya manusia kreatif untuk mengerjakannya. Namun bila tidak, cukup media sosial saja seperti yang saya sebut di atas.

Masukkan informasi dengan memperhatikan judul acara sebagai hal penting ketimbang isi panjang namun tidak memasukkan judul acara yang akan dilangsungkan. 

Ini untuk menarik perhatian Google agar menaruh informasi acaramu di mesin mereka. Tentu seolah terlihat mudah, namun tidak juga. Biasanya akun-akun yang memiliki pengaruh besar, itu lebih mudah didapatkan di mesin pencari.

Sasaran masyarakat di era digital

Siapa mereka? Generasi yang paling sering disebut saat ini memang adalah Milenial. Tak perlu berpikir 2 kali, mereka lebih banyak menghabiskan waktu lewat ponsel yang mereka gunakan.

Ketika generasi yang diisi kaum muda ini, generasi selanjutnya tentu orang-orang dewasa di atas 35 tahun yang saat ini juga mulai sering menggunakan ponsel mereka untuk mendapatkan informasi di Internet. Jangan pikir orang tua sekarang tidak kekinian.

Masyarakat digital yang tinggal di luar kota saat acaramu berlangsung juga adalah sasaranmu. Kamu harus tahu bahwa Google dapat diakses dari seluruh dunia selama penggunanya terhubung koneksi Internet. Jadi sangat penting sekali kamu melihat mereka.

...

Tulisan ini terinspirasi saat saya sedang mencari informasi sebuah acara di kota tempat tinggal saya saat ini. Keren sebenarnya dari sisi kemasan dan tentu digarap tidak sembarangan.

Hanya saja, mereka yang membuat acara ini dengan menggandeng media partner yang bisa dikatakan media berpengaruh, tak ada satu pun yang berpengaruh pada mesin pencari semacam Google.

Mungkin saja, setelah beberapa hari acara berlangsung informasinya baru ada. Namun sebaiknya, menggiring masyarakat untuk datang dilakukan 2 minggu sebelum acara dimulai. Kalau acara dimulai saja, Google nggak ngedeteksi, jangan berpikir karena tempatnya sepi atau menyalahkan masyarakatnya. 

Coba tanyakan dulu pada diri sendiri, kampanye digital sudah optimal, belum?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun