[Artikel 10#, kategori Facebook] Beberapa waktu belakangan ini dari tulisan yang saya buat, banyak berita dan orang-orang berbicara tentang Facebook yang terjadi kesalahan karena kebocoran informasi yang digunakan oleh Cambridge Analytica, perusahaan swasta, tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.
Ya, Facebook sedang mengkhawatirkan saat ini. Bagaimana denganmu? Bila kamu masih bingung dengan kabar terbaru tentang Facebook, sebaiknya coba cari tahu sekarang.
Sebuah kiriman petisi
Saya tertarik sekali ingin menulis tentang Facebook ini dari sudut pandang saya secara pribadi. Meski tulisan ini bukan tentang mengajak melakukan sesuatu atau hal lain, dalam kaitan solusi dan berhenti menggunakan Facebook. Bukan, bukan itu.
Saya hanya menuangkan pikiran saya saja terkait apa yang terjadi saat ini, mengingat postingan sebelumnya saya sempat kena pinalti dari mereka (Facebook).
Saat menulis ini, saya membuka email dotsemarang yang sudah terpampang kiriman dari Mozilla (Mozilla@e.mozilla.org) yang saya ikuti selama ini.
Sebuah kiriman petisi yang tujuannya mengajak orang-orang melihat Facebook untuk lebih baik lagi. Dan saat ini sudah 45 ribu orang telah menandatangai petisi yang dibuat dan targetnya adalah 100 ribu tanda tangan. Saya sendiri belum memutuskan untuk ikut terlibat di sana.
Masalah aplikasi pihak ketiga
Menurut email yang saya dapatkan, mungkin kamu juga, ini bukan tentang pelanggaran data, tidak ada yang meretas Facebook atau mencuri kata sandi. Itu terjadi karena Facebook mengizinkan aplikasi lain untuk mengakses, bukan hanya informasi sensitif dari orang-orang yang menggunakan aplikasi tersebut, tapi juga teman-teman para pengguna.
Internet bersifat transformatif karena merupakan tempat untuk menjelajah, bertransaksi, terhubung, dan berkreasi. Kepercayaan adalah kunci untuk itu. Kami mendorong Facebook untuk meningkatkan praktik privasinya bukan hanya karena 2 miliar penggunanya tetapi juga untuk kesehatan internet secara lebih luas.
Saya belum memikirkan
Dunia memang sedang terpengaruh, termasuk media sosial semacam Twitter. Beberapa akun yang saya ikuti dengan lantang berbicara tentang pengaruh Facebook. Saya pikir tidak perlu mendengarkannya, terutama profil fotonya yang palsu. Bagaimana mungkin berbicara kebenaran tapi diri sendiri memalsukan dirinya, meski menurutnya benar.
Beberapa tahun terakhir, akun Facebook saya tidak banyak saya gunakan untuk kebutuhan emosional saya. Saya memandang Facebook saat ini hanya untuk berbagi aktivitas yang saya ikuti dan itu terkait branding saya sebagai bloger.
Jadi jangan harap menemukan kisah sedih atau teriak gila saya ada di sana, selain di blog ini bila kamu tahu tentang saya. Saya ingin sekali jejak rekam saya bisa diingat kembali beberapa tahun ke depan, fitur kenangan yang menarik yang ada di Facebook.
Itulah yang saya suka dari Facebook untuk pribadi saya. Selain juga karena beberapa halaman menggunakan akun Facebook saya untuk tetap hidup, seperti Fans Page dotsemarang, Kofindo dan lainnya.
Gambar : Ilustrasi
...
Jadi bagaimana denganmu? Pilihanmu merupakan hakmu dan saya tidak perlu mengetahui untuk itu. Bila kamu penasaran dengan petisi yang dilakukan Mozilla, kamu bisa klik
di sini.
Saya berharap Facebook tetap ada dan melakukan perbaikan untuk selanjutnya kembali dipercaya banyak orang agar tetap digunakan.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar