Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ketika Bicara Komunitas Adalah Keluarga, Film The Greatest Showman Merupakan Inspirasinya


[Artikel 3#, kategori movie] Saya menyukainya. Ikut larut dalam suasana yang dibangun, baik dari sisi cerita maupun musik yang mengiringi yang merupakan ciri khas film Greatest Showman dengan genre musickal ini. Tidak salah bila menontonnya dan ingin kamu juga menontonnya.

Saat saya menulis halaman ini, saya baru saja menonton film yang dibintangi Hugh Jackman ini. Ditemani soundtrack filmnya yang saya dengarin dari Youtube. Saya tidak ingin melewatkan ide saya tentang film ini ketika datang. Dibiarkan saja, takutnya pergi dan akhirnya tidak jadi.

Cerita yang selalu menarik 

Ketika berbicara tentang seseorang yang memulai sesuatu dari nol dan kemudian sukses besar. Tentu saya selalu khawatir dengan konflik yang dibawa dalam cerita ini yang pasti akan selalu ada di tiap film.

Bisa ditebak alur cerita yang maju membuat saya yang hanya menontonnya lewat Ponsel saja ikut terpengaruh. Merasakan suka, senang, sedih dan merasakan hal-hal yang terjadi pada saya saat ini. Filmnya benar-benar membuat otak saya bekerja keras untuk membuat pikiran berkerut.

Sukses selalu berteman dengan kegagalan, untunglah film ini tidak berlama-lama dibagian kegagalan tersebut. Mereka bangkit dan inilah inspirasi saya untuk memulai menulis.

Mereka menjadi keluarga

Selain pemeran Wolverin yang membintangi film berdurasi 1 jam 46 menit ini, ada Zac Efron yang menambah kaya cerita yang membawa kisah cinta yang sebenarnya sudah dimulai dari Jack yang menikahi istrinya yang dicintai dari kecil.

Saat Phineas Taylor Barnum (tokoh utama) jatuh dari kesuksesan yang diraihnya, orang-orang yang dianggap aneh yang dikumpulkannya merasa perlu memberi semangat pada Barnum.

Sirkus bagi mereka merupakan rumah dan orang-orang yang selama ini bersama mereka adalah keluarga. Dibagian ini saya tersentak dan mundur kebelakang mengingat bagaimana saya pernah mendengar kata tersebut, keluarga.

Saya pernah juga mengumpulkan orang-orang dengan keunikannya kemudian mengikatnya pada ikatan yang bernama komunitas. Ketika mereka terikat, mereka tanpa sadar mengatakan mereka adalah keluarga.

Sayangnya di film yang menceritakan tentang Pendiri Sirkus Pertama ini semua kembali ke semula. Semangat dari kru atau orang-orang yang mengaku keluarga, memberi Hugh Jackman bersemangat kembali dan memperbaiki keadaan. Sedangkan saya, berpikir jauh kebelakang, tidak terjadi apa-apa. Tidak ada kata semangat, dari mereka yang berkata keluarga.


Film inspirasi

Tidak perlu saya katakan lagi sebenarnya bahwa film ini merupakan film inspirasi. Enak ditonton, baik sendiri maupun bersama keluarga. Orang terkasih atau malah mengajak tetangga.

Saya ingin bicara pada orang-orang yang berada dalam satu ruangan yang mengaku komunitas dan berlabel keluarga. Mari menonton film ini dan dapatkan inspirasi dari sana.

Ketika komunitas sudah membuat kamu menjadi sebuah keluarga, maka jangan biarkan keluargamu menanggung hidup sendiri. Ingatlah bagaimana ia membawamu, ia membuatmu bergairah, tertawa, sedih bersama dan bermimpi. 

Tolong mereka, kuatkanlah mereka, dan bantu mereka untuk bergairah kembali dan bersama kalian lagi. Cukup banyak komunitas yang gagal, dan salah satunya saya, tidak ingin apa yang sudah terjadi kembali kepada kalian. Ayo bangkit dan ulurkan tangan, dan katakan bahwa kamu baik-baik saja.

...

Maafkan saya memasukkan pesan yang tidak berhubungan dengan ulasan film. Meski saya tahu film yang rilis akhir tahun 2017 ini sudah banyak ulasannya di mesin pencari, kamu pasti dapat menemukan satu diantara ribuan artikel di sana.

Film Greatest Showman membawa kita pada sebuah dunia yang memberi rasa optimis dan semangat. Jangan takut pada kekurangan dan biarkan orang lain yang membantumu untuk menemukan jati dirimu yang sesungguhnya. Selamat menonton.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh