Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Futsal Awal November, Nyaman Dengan Kaki Kidal


[Artikel 17#, kategori futsal] Jumat sebelumnya, saya mencoba menggunakan kaki kiri sebagai kaki dominan dalam permainan. Dan jumat ini (2/11), kembali saya menggunakannya. Dan memang lebih nyaman dengan kaki kiri untuk membawa bola atau melakukan tembakan. 

Saya sangat menyukai awal bulan ini karena berdekatan dengan hari Jumat. Itu artinya, jadwal saya bermain futsal seperti biasanya. Perasaan saya selalu menyenangkan saat bermain dan saya tidak akan melewatkannya.

Apakah saya pemain tipe kidal?

Tidak. Saya tetap kanan sebenarnya. Hanya saja saat berlatih dari muda dulu, saya berusaha menyeimbangkan kemampuan kaki saya. Dan dua-duanya, alhamdulillah dapat digunakan.

Saya tidak berpikir bahwa karena Messi saya menyukai kidal. Bukan-bukan. Sebelum Messi melakukan debut di Barcelona, saya sudah menggunakan kaki kiri dalam bermain yang masih belum populernya futsal.

Dengan kidal, perasaan terasa lebih menyenangkan memang. Ada hal unik yang hanya didapatkan oleh mereka yang menggunakannya.

Belum sebagus kaki kanan untuk mengoper

Meski sudut pandang lebih luas saat membawa bola dengan kaki kiri, saya harus akui bahwa operan belum sesempurna kaki kanan. 

Saat bertanding jumat malam, saya berhasil menyarangkan beberapa gol dengan kaki kiri. Aneh sebenarnya bila saya pikir bahwa kemampuan mencetak gol dengan kaki kiri itu tidak terlalu bagus.

Tapi, itu tetap saja gol. Padahal dengan kaki kanan, kiper lawan tidak mudah dibobol. Apakah karena kaki kiri sulit ditebak atau karena hal lain. 

...

Jumat ini, rekan-rekan futsal datang lebih banyak. Itu artinya, pergantian dua tim sekaligus. Waktu yang biasanya cepat berlalu terasa lebih lama.

Mulai sekarang, saya memastikan diri menggunakan kaki kidal untuk bermain. Seperti melihat wanita yang datang bersama kekasihnya yang bermain futsal, saya yakin rasa nyaman membawa pasangan seperti itu juga perasaan saya menggunakan kaki kiri hari ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun