Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Sakit Perut Saat Futsal


[Artikel 13#, kategori futsal] Ada cerita menarik futsal minggu terakhir bulan Agustus. Rencana bermain luar biasa akhirnya kalah dengan situasi tubuh yang tidak banget. Kita sering mendengar kisah keberhasilan dan kegagalan seorang pemain bola, namun bagaimana dengan kisah kekonyolan ?

Saya tiba-tiba teringat kapten Real Madrid, Ramos, yang meminta izin wasit ditengah pertandingan yang tengah berlangsung ingin ke toilet. Konyol rasanya untuk sekelas pemain dunia meski harus diakui itu manusiawi.

Jumat malam (31/8), seperti biasa waktunya bermain futsal. Hari itu rasanya sangat apes dengan kondisi tubuh yang mengalami sakit perut. Saya sudah menduganya bahwa ini bisa terjadi bila tak jauh-jauh hari mengkonsumi obat pelancar buang air besar (BAB).

Yap, benar. Ini terjadi juga akhirnya. Mengkonsumi obat ini sebaiknya jangan pas besoknya punya kegiatan penting atau ditunggu-tunggu.

Meski sore harinya perut masih aman saat digeber datang ke acara pegiat seni yang berlangsung di Taman Budaya Raden Saleh, perasan tidak enak ini akhirnya membuat saya terjebak di lapangan.

Pikiran kacau, konsentrasi buyar, semua feeling hilang begitu saja. Kamar mandi yang ada di tempat futsal beberapa kali digunakan, tapi tak bisa melancarkan hasrat.

Ini pelajaran penting buat saya atau siapa pun, saya pikir kelakuan ini hanya saya saja, untuk menjaga kondisi sebelum bertanding.

Selain faktor konsumsi obat pelancar BAB, kondisi rasa lelah sebelum bertanding dan menjaga perut kenyang karena ingin makan juga sangat perlu diperhatikan.

Pada akhirnya, saya tidak optimal bermain. Padahal melihat perempuan cakep yang sedang menemani pasangan (orang lain yang sedang main di lapangan sebelah) seharusnya memberi semangat.

Tapi, kadang memikirkan keadaan dulu saat memiliki si dia yang juga dulu sering diajak ikut ke lapangan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh