Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Futsal Terakhir di Bulan Puasa dan Bagaimana Rasanya Rumput Baru?


[Artikel #9, kategori futsal] Tidak terasa bulan puasa sebentar lagi berlalu. Dan hari jumat ini (8/6) merupakan futsal terakhir selama puasa. Yang menarik cerita hari ini adalah kami mencoba rumput baru. Padahal jumat sebelumnya, lapangan masih diperbaiki.

Bagaimana rasanya mencoba rumput baru lapangan futsal? Wah, saya sangat senang sekali meski tahu itu rumput palsu. Lapangan yang kami pakai tiap hari jumat memang kurang baik, mungkin itulah alasan kenapa harus diganti.

Kesenangan itu tidak bertahan lama. Kekhawatiran saya bahwa rumput ini masih terasa aneh terbukti saat saya sudah bermain.

Rumput yang sebenarnya terlihat seperti hambal yang lembut terasa berat untuk saya saat bermain. Entah bagaimaan perasaan yang lain. Pokoknya saya mengap-mengap, alias sudah capek.

Apakah karena hawa udaranya di dalam ruangan yang panas atau memang saya masih harus beradaptasi dengan rumput baru. 

Pada akhirnya saya awalnya jadi kiper dulu sebelum diganti. Tidak banyak skill yang dapat diperlihatkan karena beratnya medan rumput yang terus menjejali pikiran saya.

Semoga setelah jumat ini diliburkan, setelah itu kaki saya bisa beradaptasi dengan baik. Selamat hari raya idul fitri saya ucapkan buat teman-teman. Mohon maaf lahir dan batin.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya