Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

[Futsal] Dorongan Semangat 45! Berharap Datang lagi


[Artikel 12#, kategori futsal] Tidak mudah mendapatkan perasaan seperti yang saya alami di salah satu jadwal futsal saya hari Jumat. Dorongan semangat 45 (Merdeka) membuat kemampuan saya yang sudah dititik nadir, dapat menembus batas nafas saya untuk terus bermain.

Mungkin kamu tidak mengerti tentang apa yang saya maksud, kecuali kamu memang pemain futsal. Namun secara garis besar, kamu dapat memahami bahwa permainan saya meningkat dan perasaan lelah yang terjadi 15 menit setelah bermain, tidak terasa sama sekali.

Dorongan perasaan itu bisa saya rasakan saat kata-kata dalam diri saya masuk ke otak dan mencernanya menjadi sesuatu yang mirip vitamin.

Saya yang biasanya kehabisan energi, faktor umur, tiba-tiba sangat agresif dan mampu menunjukkan permainan seperti dulu yang begitu aktif bermain di jamannya.

Namun menimbulkan perasaan itu kembali tidaklah mudah rupanya meski cara memotivasinya tetap sama. Ibarat percikan api yang menemukan bensin, maka langsung cepat kebakar.

Sayangnya itu tidak terjadi lagi. Api yang coba dinyalain tidak menemukan bensin yang sedang ditunggu. Saya berharap menemukan momen itu kembali.

Apakah kamu pernah merasakan dorongan itu juga? Saat tubuh sudah mencapai batas maksimum, nafas yang sudah tidak karuan dan detak jantung yang seakan meledak, semangat 45 yang dinanti mampu menghilangkan rasa kekhawatiran.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Deserving of the Name, Drama Korea Tentang Dokter Modern dan Dokter Oriental (Akupuntur)