[Artikel 16#, kategori Instagram] Semenjak Instagram meluncurkan platform berbasis video dengan durasi panjang, banyak orang berlomba-lomba menyajikan konten di sana. Termasuk saya, apakah kamu sudah melihatnya?
Saat saya berpikir tentang kelebihan dan bagaimana cara membuat untuk mengikuti tren, saya sudah berhadapan dengan orang yang skeptis tentang perkembangan video vertikal yang dibawa Instagram.
Apakah bioskop bisa nonton video vertikal?
Bioskop? Tidak, kenapa sudah jauh banget mikirnya ke sana. Masa depan tidak ada yang bisa tahu. Bisa jadi kalau tren ini menarik, ada perubahan yang akan terjadi. Namun sementara itu, sebaiknya kita melihat yang di depan mata kita saja dulu.
Durasi panjang, saya masih belum sanggup
Hingga tulisan ini saya buat, video yang saya unggah di Instagram TV atau IGTV sudah ada 5 unggahan. Semua videonya belum ada yang berdurasi di atas 5 menit.
Instagram sebenarnya menjanjikan kepada penggunanya bahwa durasi unggahan video di platform baru mereka bisa lebih dari 10 menit hingga 1 jam.
Sesuatu yang tidak didapatkan selama ini di Instagram untuk posting video yang dibatasi hanya 1 menit. Saya melihatnya, untuk pengguna seperti saya durasi di atas 5 menit kalau kurang menarik itu bakal sulit bertahan menontonnya.
Tapi jangan berhenti di sana, karena saya tahu bahwa pengguna yang memikirkan audience atau pengikutnya memiliki basis penonton yang berbeda. Terutama penonton dari generasi Z dan milenial. Sebaiknya memikirkan ini juga.
Ukuran video yang sangat besar
Ketika mendengar warga netizen bicara kuota yang bakal tersedot untuk membuat posting di IGTV, saya sedikit tersenyum. Karena Youtube juga tak kalah sangar bila kamu tahu jumlah ukurannya yang memiliki kualitas HD.
Sebagai konten kreator, mereka tak berpikir jauh tentang berapa banyak jumlah ukurannya. Namun mereka lebih berpikir bagaimana menyajikan konten yang menarik kamu untuk memberikan keuntungan bagi mereka (baca view).
Memaksakan aturan
Mengejutkan memang saat melihat video berdimensi 16:9 masih dimasukkan atau ukuran lain yang juga dipaksakan agar tampil di IG TV.
Padahal platform video milik Instagram tersebut dibuat untuk memberikan sudut pandang baru tentang video vertikal yang sebenarnya mewadahi mata pengguna yang sudah sangat terbiasa memegang ukurang ponsel mereka dengan cara vertikal.
Ya, seperti memaksakan aturan yang seolah biasa dibuat untuk dilanggar. Bukan hanya pengguna, beberapa brand atau perusahaan juga melakukannya.
Saya pikir, Instagram akan terus bekerja keras memberi edukasi kepada penggunanya. Begini lho platform yang mereka buat untuk menampung konten berdimensi vertikal.
..
Saya masih terus berusaha mencoba di sana (IGTV) dengan berbagai konten yang saya tahu. Beberapa keterbatasan memang menjadi penghalang terbesar, seperti koneksi salah satunya.
Meski begitu, saya tetap menyukai IGTV saat ini. Bagaimana dengan tren masa depan, apakah akan dibawa dalam sebuah pertunjukkan semacam bioskop? Saya belum memikirkan jauh ke sana.
Artikel terkait :
Masih jarang bikin video di IG ...
BalasHapusPelan2 saja, kak
Hapus