Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Google VS Ulasan Bloger


[Artikel 24#, kategori internet] Perlahan-lahan, aplikasi google map benar-benar membawa banyak hal yang ada disekitar. Seperti tempat makan, rekomendasi aktivitas, belanja, layanan, tempat wisata dan lainnya. Dunia benar-benar di dalam genggaman kalau begini. Lalu, bagaimana dengan nasib bloger seperti saya?

Awalnya saya tidak khawatir dan berusaha mengejar poin sebagai local guide, dengan harapan mendapatkan level setinggi mungkin. Wajar dan sudah seharusnya bagi saya atau kalian yang sangat tertarik dengan cara ini.

Tapi kalau sampai bicara masa depan, Google mendapatkan semua informasinya. Lalu, bagaimana dengan ulasan bloger? Mending dipercaya, kalau asal baca dan tak berharap pengalaman si bloger, google bisa dikatakan menang dari segala penjuru.

Saya sempat dikomentarin teman, untuk tidak terlalu banyak mengulas di aplikasi google. Apalagi tempat baru. Bila semua orang mengetahui tempat tersebut lewat aplikasi google, maka tak terbayang, siapa yang akan mengunjungi ulasan si bloger.

Memang rasa khawatir ini terlalu jauh. Padahal, saya sebagai pengguna platform blog dari google, mendukung mereka sebenarnya. Saya tak tahu harus bicara apa jika pertanyaan ini disudutkan ke saya.

Tapi, bila memilih jawaban. Saya tetap akan menggunakan ide dari pikiran saya untuk membawanya ke blog saja saat ini. Saya sekarang memikirkan ini dengan serius.

Saya sudah tak tertarik rasanya membawa sesuatu yang baru dan ditaruh di local guide. Meski begitu, saya bukan 100% mengundurkan diri untuk memakai aplikasinya. Ada banyak cara memanfaatkan bila saya perhatikan.

Namun saat ini, fokus saya masih membawa ulasan sesuatu yang baru ke blog dotsemarang saja. Soal ide bagaimana tadi, biarkan waktu berbicara.

Bagaimana pendapatmu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh