Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Google VS Ulasan Bloger


[Artikel 24#, kategori internet] Perlahan-lahan, aplikasi google map benar-benar membawa banyak hal yang ada disekitar. Seperti tempat makan, rekomendasi aktivitas, belanja, layanan, tempat wisata dan lainnya. Dunia benar-benar di dalam genggaman kalau begini. Lalu, bagaimana dengan nasib bloger seperti saya?

Awalnya saya tidak khawatir dan berusaha mengejar poin sebagai local guide, dengan harapan mendapatkan level setinggi mungkin. Wajar dan sudah seharusnya bagi saya atau kalian yang sangat tertarik dengan cara ini.

Tapi kalau sampai bicara masa depan, Google mendapatkan semua informasinya. Lalu, bagaimana dengan ulasan bloger? Mending dipercaya, kalau asal baca dan tak berharap pengalaman si bloger, google bisa dikatakan menang dari segala penjuru.

Saya sempat dikomentarin teman, untuk tidak terlalu banyak mengulas di aplikasi google. Apalagi tempat baru. Bila semua orang mengetahui tempat tersebut lewat aplikasi google, maka tak terbayang, siapa yang akan mengunjungi ulasan si bloger.

Memang rasa khawatir ini terlalu jauh. Padahal, saya sebagai pengguna platform blog dari google, mendukung mereka sebenarnya. Saya tak tahu harus bicara apa jika pertanyaan ini disudutkan ke saya.

Tapi, bila memilih jawaban. Saya tetap akan menggunakan ide dari pikiran saya untuk membawanya ke blog saja saat ini. Saya sekarang memikirkan ini dengan serius.

Saya sudah tak tertarik rasanya membawa sesuatu yang baru dan ditaruh di local guide. Meski begitu, saya bukan 100% mengundurkan diri untuk memakai aplikasinya. Ada banyak cara memanfaatkan bila saya perhatikan.

Namun saat ini, fokus saya masih membawa ulasan sesuatu yang baru ke blog dotsemarang saja. Soal ide bagaimana tadi, biarkan waktu berbicara.

Bagaimana pendapatmu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya