Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Berkenalan Dengan IWO, Ikatan Wartawan Online


[Artikel 23#, kategori Internet] Saya baru tahu ada yang namanya IWO atau disingkat Ikatan Wartawan Online. Padahal wartawan, atau nyebutnya paling nyaman ditelinga yaitu jurnalis, sudah punya wadah tersendiri. Kini, mereka memiliki wadah khusus lagi bagi jurnalisnya yang menulis berita di media online. 

Selasa (26/9) pagi, saya menghadiri pelantikan IWO Jateng yang dikombinasikan dengan seminar yang berhubungan dengan tema hoax di Wisma Perdamaian. Acaranya rame, karena yang hadir juga ahli dibidangnya masing-masing.

Kehadiran IWO tentunya kabar baik bagi masyarakat yang saat ini dimanjakan informasi, baik via media sosial maupun media online. Saking manjanya, masyarakat terkadang mudah dihasut oleh kabar bohong. 

IWO sudah hadir dibanyak provinsi dan kota di Indonesia. Momentum kehadirannya juga tepat menurut saya, mengingat tahun depan bakal jadi tahun yang diprediksi banyak kalangan sebagai tahun yang sangat panas karena suhu politik.

IWO menjadi petaruhan untuk menjaga jurnalis-jurnalisnya agar bisa memperlakukan adil informasi yang dibagi, khususnya berita tentang kebenaran. Selain itu, IWO juga bakal mengalami tantangan besar menghadang media-media yang dianggap kurang kredible.

Dari sisi bloger, saya sebenarnya iri dengan wadah yang dibentuk ini. Bila berbicara jumlah, tentu saja bloger lebih banyak daripada jurnalis jika tidak salah (pikiran saya menerawang beberapa tahun lalu dari data yang disampaikan dalam acara yang menjadi tempat kumpul bloger).

Masa bloger segini banyaknya tidak ada wadah resmi, yang menaungi atau membantu serta memberi ikatan agar setidaknya bisa saling mengingatkan tentang informasi yang disebarkan. Hadirnya wadah resmi bukan saja menjadi tempat berkumpul para bloger, tapi juga bisa mengetahui mana yang kredible dan tidak (asal punya blog).


Tentang IWO

IWO sendiri dibentuk pada bulan Agustus 2012, dan saya malah baru tahu sekarang setelah 5 tahun mereka berdiri. IWO merupakan organisasi profesi pers yang menaungi wartawan dan pemilik media siber (online) - Wikipedia.

Saat pelantikan di Wisma Perdamaian, ketua IWO yaitu Jodhi Yudono turut hadir. Beliau sendiri masih aktif mengisi di media kompas.com
...

Selamat buat IWO Jateng atas pelantikan resminya dengan masa bakti tahun 2017 hingga 2022. Tetap semangat menjalankan aktivitas jurnalis yang berpedoman pada kebenaran dan fakta sebenarnya.

Sukses selalu.
Artikel lengkapnya nanti saya taruh di blog dotsemarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh