Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Berkenalan Dengan IWO, Ikatan Wartawan Online


[Artikel 23#, kategori Internet] Saya baru tahu ada yang namanya IWO atau disingkat Ikatan Wartawan Online. Padahal wartawan, atau nyebutnya paling nyaman ditelinga yaitu jurnalis, sudah punya wadah tersendiri. Kini, mereka memiliki wadah khusus lagi bagi jurnalisnya yang menulis berita di media online. 

Selasa (26/9) pagi, saya menghadiri pelantikan IWO Jateng yang dikombinasikan dengan seminar yang berhubungan dengan tema hoax di Wisma Perdamaian. Acaranya rame, karena yang hadir juga ahli dibidangnya masing-masing.

Kehadiran IWO tentunya kabar baik bagi masyarakat yang saat ini dimanjakan informasi, baik via media sosial maupun media online. Saking manjanya, masyarakat terkadang mudah dihasut oleh kabar bohong. 

IWO sudah hadir dibanyak provinsi dan kota di Indonesia. Momentum kehadirannya juga tepat menurut saya, mengingat tahun depan bakal jadi tahun yang diprediksi banyak kalangan sebagai tahun yang sangat panas karena suhu politik.

IWO menjadi petaruhan untuk menjaga jurnalis-jurnalisnya agar bisa memperlakukan adil informasi yang dibagi, khususnya berita tentang kebenaran. Selain itu, IWO juga bakal mengalami tantangan besar menghadang media-media yang dianggap kurang kredible.

Dari sisi bloger, saya sebenarnya iri dengan wadah yang dibentuk ini. Bila berbicara jumlah, tentu saja bloger lebih banyak daripada jurnalis jika tidak salah (pikiran saya menerawang beberapa tahun lalu dari data yang disampaikan dalam acara yang menjadi tempat kumpul bloger).

Masa bloger segini banyaknya tidak ada wadah resmi, yang menaungi atau membantu serta memberi ikatan agar setidaknya bisa saling mengingatkan tentang informasi yang disebarkan. Hadirnya wadah resmi bukan saja menjadi tempat berkumpul para bloger, tapi juga bisa mengetahui mana yang kredible dan tidak (asal punya blog).


Tentang IWO

IWO sendiri dibentuk pada bulan Agustus 2012, dan saya malah baru tahu sekarang setelah 5 tahun mereka berdiri. IWO merupakan organisasi profesi pers yang menaungi wartawan dan pemilik media siber (online) - Wikipedia.

Saat pelantikan di Wisma Perdamaian, ketua IWO yaitu Jodhi Yudono turut hadir. Beliau sendiri masih aktif mengisi di media kompas.com
...

Selamat buat IWO Jateng atas pelantikan resminya dengan masa bakti tahun 2017 hingga 2022. Tetap semangat menjalankan aktivitas jurnalis yang berpedoman pada kebenaran dan fakta sebenarnya.

Sukses selalu.
Artikel lengkapnya nanti saya taruh di blog dotsemarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya