Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Nonton Film Pengabdi Setan


[Artikel 23#, kategori Causeway] Jumat malam (29/9) saya dan keluarga menonton film Pengabdi Setan yang filmnya baru dirilis hari kamis (28/9). Film daur ulang dengan judul sama ini dibuat oleh Joko Anwar, Difa yang sangat sulit diajak nonton, kali ini mengajak kami pergi menonton.

Tertariknya Difa yang sangat sulit bila diajak ke bioskop lebih karena film yang pertamanya diproduksi tahun 1980 pernah ditontonnya dan masih membekas hingga sekarang. Saya sendiri malah nggak pernah nonton.

Saat duduk di dalam studio Cinemaxx, ini pertama kalinya baginya, komentar pertama tentang bioskop baru yang buka sejak pertengahan tahun ini adalah tempat duduknya yang lebih kecil ketimbang XXI.

Dari deretan kursi, masih banyak yang kosong, mungkin deretan kami yang paling ramai saat menonton. Kalau biasanya film horor identik menakutkan, kami malah tertawa nggak jelas. Mungkin itu ide bagus menghilangkan rasa takut.

Secara kesuluruhan film berdurasi 1 jam 47 menit ini sangat baik, terlepas dari cerita aslinya. Beberapa cerita memang ada yang dirubah, menurut Difa, tapi buat saya ini film sudah bagus dari kemasan. Sebaiknya saya ceritakan pengalaman ini di blog dotsemarang nantinya.

...

Menyenangkan momen seperti ini dilakukan. Film bukan saja menjadi hiburan dan rekreasi, tapi mempererat tali kebersamaan tiap orang yang menginginkannya.

Review film Pengabdi Setan sudah ada di blog dotsemarang. Kamu bisa membacanya di sini. Jangan melihat review film yang ditulis dari sisi kritikus, karena  yang ditulis hanya bungkusnya saja. Biasa, dan dari sudut pandang penonton.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun