Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Nonton Film Pengabdi Setan


[Artikel 23#, kategori Causeway] Jumat malam (29/9) saya dan keluarga menonton film Pengabdi Setan yang filmnya baru dirilis hari kamis (28/9). Film daur ulang dengan judul sama ini dibuat oleh Joko Anwar, Difa yang sangat sulit diajak nonton, kali ini mengajak kami pergi menonton.

Tertariknya Difa yang sangat sulit bila diajak ke bioskop lebih karena film yang pertamanya diproduksi tahun 1980 pernah ditontonnya dan masih membekas hingga sekarang. Saya sendiri malah nggak pernah nonton.

Saat duduk di dalam studio Cinemaxx, ini pertama kalinya baginya, komentar pertama tentang bioskop baru yang buka sejak pertengahan tahun ini adalah tempat duduknya yang lebih kecil ketimbang XXI.

Dari deretan kursi, masih banyak yang kosong, mungkin deretan kami yang paling ramai saat menonton. Kalau biasanya film horor identik menakutkan, kami malah tertawa nggak jelas. Mungkin itu ide bagus menghilangkan rasa takut.

Secara kesuluruhan film berdurasi 1 jam 47 menit ini sangat baik, terlepas dari cerita aslinya. Beberapa cerita memang ada yang dirubah, menurut Difa, tapi buat saya ini film sudah bagus dari kemasan. Sebaiknya saya ceritakan pengalaman ini di blog dotsemarang nantinya.

...

Menyenangkan momen seperti ini dilakukan. Film bukan saja menjadi hiburan dan rekreasi, tapi mempererat tali kebersamaan tiap orang yang menginginkannya.

Review film Pengabdi Setan sudah ada di blog dotsemarang. Kamu bisa membacanya di sini. Jangan melihat review film yang ditulis dari sisi kritikus, karena  yang ditulis hanya bungkusnya saja. Biasa, dan dari sudut pandang penonton.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh