Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pentingnya Memiliki Jiwa Pionir


[Artikel 43#, kategori motivasi] Istilah Pionir ini saya dapatkan saat khutbah Salat Idul Adha yang jatuh pada tanggal 1 September 2017. Bertempat di Masjid Agung Jawa Tengah, istilah ini sangat bagus mendorong saya untuk terus berusaha yang lebih baik lagi kedepannya. Saya harap September ini banyak berkah yang saya dapatkan.

Dalam berbagai istilah, pionir adalah orang atau entitas yang pertama atau mengawali sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain atau entitas lain. Atau tidak harus sesuatu yang benar-benar baru, bisa juga sesuat yang sudah ada tetapi dilakukan dengan cara yang baru dan berbeda dari sebelumnya. Istilah ini sama dengan pelopor. (dikutip dari pengertianmenurutparaahli.net)

Pionir dalam dunia blogging

Di era persaingan sekarang, jiwa pionir sangatlah penting untuk diterapkan. Saya akui, saat ini banyak sekali orang-orang yang aktivitasnya kurang lebih sama. Apa yang baru dibuat, beberapa waktu ke depan, akan banyak yang membuat hal sama. Ini sangat menyedihkan sebenarnya.

Dalam dunia blogging pun ini juga terjadi. Parahnya adalah tidak peduli seberapa besar pengalaman yang diperoleh sekarang ini dari masa lalu. Mereka akan diperlakukan sama dihadapan brand atau instansi bila sedang mengadakan sebuah acara.

Tentu saja ini persoalan waktu saja. Mereka yang disebut pengikut akan kalah oleh diri mereka sendiri apabila tidak menerapkan pionir dalam aktivitas mereka. 

Kita bisa mempelajari sepak terjang Instagram yang harus rela mengikuti kompetitor, kemudian mengembangkan sesuatu yang baru terus untuk menjadi lebih baik. Pionir seperti yang saya tulis sebelumnya, tidak perlu menjadi yang pertama. Hanya saja membuat yang ada, lalu mengubahnya sedikit berbeda.

Lakukan ini : Pelajari apa yang dilakukan teman-teman bloger. Apa yang membuat mereka lebih baik dan lebih menarik? Lalu, modifikasi dan gali sesuatu yang baru dari mereka. Lakukan terobosan baru dan jangan menyerah karena salah.

Pantang menyerah dan visioner

Selain mengimplementasikan jiwa pionir dalam kehidupan sehari-hari yang saya dapatkan dari khutbah kemarin, ada tambahan untuk mendukung jiwa pionir ini. Yaitu sifat pantang menyerah dan visioner.

Pantang menyerah bukan saja membuat kita lebih hebat dari orang lain, pantang menyerah juga membuat kita berada jauh dari sekitar (orang-orang yang mencoba mengikuti kita).

Hadirnya istilah visioner dalam kehidupan, yang pengertiannya sendiri adalah orang yang memiliki wawasan atau sudut pandang ke depan, ini juga sangat penting. Percuma punya sifat pantang menyerah tapi tidak tahu mau dibawa kemana setelahnya.

Visioner hadir untuk menyetir seberapa jauh kita berjalan dengan mesin yang kita gunakan. Dalam jiwa kepemimpinan, visioner juga sangat dibutuhkan. Nanti deh dibahas dilain waktu.

Lakukan ini : Saat mengerjakan sesuatu, lakukan dengan baik. Lakukan perencanaan beberapa tahun ke depan, apa yang ingin dicapai. Apabila terhenti, pompa dengan semangat dan lihat rencana yang sudah dibuat sebelumnya.

....

Sebagian dari kita terbius dengan keindahan dunia, sudah merasa nyaman dan hanya sebagai penonton saja dalam persaingan nasional dan global ini. Kadang pula terbius oleh ungkapan yang semakin mengurangi jiwa pionir dan patriot seperti, alon-alon asal kelakon. 

Salat Idul Adha kali ini cukup banyak memberi arti dan nila-nilai yang dapat dipetik. Semoga saya atau kamu bisa memaknai apa yang sudah didapat di lebaran haji ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh