Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pendapatan Bloger : Menjadi Influencer


[Artikel 68#, kategori bloger] Saat saya berada di dalam mobil, saya selalu bicara tentang pekerjaan saya yang hanya seorang bloger atau bila mereka tidak mengerti, saya menyebutnya freelancer. Driver car online tersebut akhirnya mengerti. Namun selalu jadi masalah bagi saya untuk menjelaskan bagaimana saya menghidupi kehidupan saya hanya sebagai bloger? 

Akhirnya saya menulis ini juga. Beberapa bulan terakhir, aktivitas yang tidak dapat saya jangkau dengan bersepeda, terpaksa saya menggunakan jasa transportasi online. Yang kebenaran, saya dapat voucher salah satu perusahaan jasa transportasi online. Maka dapatnya selalu gratisan, mohon maklum buat alasan ini - gratisan.

Menyebutkan pekerjaan kepada mereka, atau kamu yang penasaran bagaimana saya menghidupi diri saya lewat bloger, memang tidak mudah. Apalagi saya murni menulis blog, tanpa memanfaatkan adsen atau klik klik ajaib, seperti jaman dimana saya pertama kali menginjakkan kaki di dunia perbloggeran Indonesia.
[22 Februari 2017] Ngeblog Tanpa Adsen

Apakah Influencer itu?

Influencer bila kamu ketikkan kata kunci ini di mesin pencari, maka kamu akan menemui arti sebagai berikut orang-orang yang punya followers atau audience yang cukup banyak di social media dan mereka punya pengaruh yang kuat terhadap followers mereka, seperti artis, selebgram, blogger, youtuber, dan lain sebagainya.

Ya, influencer menurut saya merupakan sosok seorang yang memiliki pengaruh di media sosial. Sosok ini bisa dilihat dari jumlah pengikutnya seperti Instagram, Twitter, Youtube (subscribe) maupun Facebook (Like).

Saya menyebut sosok atau satu orang dari istilah influencer memang adalah hal utama, meski ia memiliki akun dengan nama yang berbeda dari identitas aslinya. Contohnya dotsemarang.

Seorang bloger memang termasuk dalam kategori influencer, tapi tidak semua bloger bisa dikatakan influencer meski punya pengaruh dalam hal tulisan. Saat ini, apakah tahun depan akan berubah, bloger mendapatkan panggung dalam sebuah acara karena pengaruhnya di media sosial. Khususnya Twitter dan Instagram, kemudian Youtube.

Seorang bloger juga, pasti disebut influencer karena mereka mengerti dan aktif di media sosial (FB, Twitter, Instagram). Namun bagi Selebgram (Instagram), atau Youtuber (Youtube), terkadang mereka tidak memiliki blog dan tidak disebut bloger.

Mereka menyukai konten yang ada di akun mereka (Youtube dan Instagram) karena saat ini, keduanya memang sangat mudah untuk meraup pundi-pundi rupiah maupun dianggap terkenal. Kalau sudah di sini, ngapain juga harus menulis blog.

Mengapa influencer sangat menarik dan bisa menghasilkan rupiah?

Saya tumbuh dari generasi yang saat pertama kali ngeblog, dunia bloger tanah air sedang ramai-ramainya. Berbagai event dilaksanakan waktu itu, fokus utama hanya bagaimana mengisi blog. Bukan seperti sekarang yang hadir maka bisa ketebak trending topik jadi target utama.

Influencer sangat menarik karena mereka memiliki basis pengikut di media sosial. Maka jangan heran, keberadaan bloger dalam setiap acara sangat dibutuhkan. Memang masih segelintir pihak yang mengerti tentang influencer, tapi saya yakin ke depan, influencer terus dicari.

Punya basis pengikut banyak bukanlah perkara mudah, meski sebagian ada yang memanfaatkan jasa jual beli pengikut. Selain harus membuat konten menarik, pertemuan-pertemuan dengan banyak orang juga bisa menaikkan jumlah pengikut. Mereka setidaknya butuh alasan mengapa mau mengikuti kita di media sosial.

Perjalanan waktu, kerja keras membangun konten, dan membangun relasi dengan banyak orang adalah harga yang harus dibayar bila ingin memanfaatkan jasa seorang influencer. Dari sinilah, mereka menerapkan harga dan dibayar sesuai kriteria.

Apakah kamu tertarik menjadi influencer?

Sekarang kamu tentu sudah tahu bagaimana salah satu pendapatan saya sebagai seorang bloger, yaitu menjadi influencer. Kunci utamanya menjadi influencer adalah membangun basis pengikut yang tentu saja harus real, bukan akun berbayar (membeli).

Untuk mendapatkan pengikut, sebenarnya mudah. Tinggal kamu cari cara mendapatkan pengikut lewat mesin pencari. Dan paling penting adalah personal branding kamu di media sosial agar para agency (semacam perekrut yang membutuhkan influencer) tertarik kepadamu.

Masa kamu punya pengikut banyak, isi timeline Twitter maupun Instagram nggak nyambung. Isinya curhat semua, kan jadi bingung dengan jumlah pengikut yang banyak tapi kamu sendiri tidak punya kredibilitas di sana. Lebih jauh tentang ini, nanti saya bahas dilain waktu.

Pilihannya sekarang ada pada kamu, mau menjadi influencer atau bloger biasa? Kalau kamu bloger, sebaiknya terus tingkatkan jumlah pengikutmu di media sosial.

...

Dalam hal mencari penghasilan dalam dunia perbloggeran tanah air, menjadi influencer merupakan salah satu tipsnya untuk meraup pundi-pundi rupiah. Memang pendapatan yang diperoleh tidak melulu berupa uang tunai. Bisa saja barang, seperti produk, gadget dan sebagainya.

Saya sendiri memanfaatkan media sosial dotsemarang untuk berada di jalur influencer, meski secara personal dengan akun pribadi sendiri saya mampu. Namun saya belum tertarik untuk memanfaatkan akun pribadi dengan nama saya sendiri.

Dari awal saya memasuki dunia perbloggeran, saya punya mimpi menjadikan istilah blogger sebagai profesi. Dan perjalanan waktu, salah satu pendapatan bloger rupanya menjadi influencer.

Berapa bayaran sebagai influencer untuk sebuah acara? Saya tidak bisa menyebutkan karena kriteria ini berbeda bila dibenturkan dengan jumlah pengikut, seleb, dan artis yang menjadi influencer. Semakin terkenal tentunya semakin mahal bayarannya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh