Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Pernikahan Milenial ?


Bayangan yang saya pikirkan tentang pernikahan rasanya gagal saat ini. Apakah mungkin karena kebanyakan nonton film Bollywood, dimana pernikahan itu penuh rasa hormat layaknya kehidupan kedua orang tua dulu. Ya, itu tidak benar.

Untuk diketahui, postingan ini adalah opini atau sudut pandang personal saya. Jadi jangan berharap menemukan kata ini dan itu, atau sebuah penelitian yang memberikan kekuatan untuk membuat argumen kita benar.

Penggemar film Bollywood

Jika kamu termasuk penggemar Bollywood, selamat. Mari kita buat klub untuk ini. Haha..bukan-bukan. Saya bicara tentang diri saya yang menyukai film India.

Dari berbagai cerita yang saya tonton, pernikahan yang disugesti benar-benar masuk dalam pikiran saya. Tokoh utama menikah, hidup berdua, di rumah kecil atau bersama orang tua. Mengurusin suami dan bla-bla.

Apakah mereka benar-benar menikah?

Setelah tahu bagaimana sudut pandang saya tentang pernikahan, mari bicara tema utama dari postingan ini. Jadi ceritanya ada disekitar saya saja, tak perlu melebar kemana-mana.

Mereka pasangan milenial karena masih di bawah usia 30 tahun mereka akhirnya memutuskan meresmikan hubungan mereka. Saya ikut ambil bagian dari tawa dan keharuan keduanya.

Setelah beberapa minggu atau katakan sebulan lebih, mereka terlihat layaknya pasangan yang belum menikah. Teman-teman mereka datang seperti biasa, tak ada sesuatu yang spesial seperti bayangan saya.

Keduanya kadang acuh tak acuh layaknya pasangan yang masih berpacaran. Mau ini dan itu, tidak perlu ribet. Lakukan seperti biasanya.

Tak ada sarapan pagi, tak ada kesibukan untuk suami atau sebaliknya. Ya, pemandangan saat pacaran yang sebatas peduli selama ini saya lihat, mereka kembali mengulanginya meski sudah diikat tali pernikahan. Apakah mereka benar-benar menikah?

Tidak perlu heran

Ini benar, tidak perlu heran sebenarnya melihat keadaan seperti ini. Sugesti yang saya pikirkan rasanya sangat salah dan bertentangan. Saya perlu banyak belajar lagi dan mengerti tentang perubahan jaman.

Milenial di bawah 30 tahun membuat saya iri. Hubungan yang saya dambakan saat pacaran, seperti diberikan dan ditawarkan oleh mereka. Begini seharusnya.

Kadang cuek itu penting untuk memanjakan diri ketimbang berubah menjadi ibu rumah tangga atau sebaliknya. Apalagi aktivitas rutin yang sudah dijalani dan pekerjaan yang sudah menunggu.

Istri merupakan kebahagiaan yang begitu penting untuk dipeluk saat kita pulang dari rutinitas. Teman bicara untuk melegakan hati yang tersudut, berbagi kebahagiaan tanpa batasan sekatan dan membakar kalori dengan penuh rasa cinta.


...

Saya bersyukur masih melihat keadaan ini dan menjadi saksi keberadaan pasangan milenial. Di luar sana mungkin banyak dan satu dua pasangan juga mungkin sama dengan mereka.

Film Bollywood saya pikir harus mengubah konsep pernikahan untuk saya. Tapi bakalan sulit juga, kalau tontonan saya masih aktor seperti Akshay Kumar (50 tahun), Shahrukh Khan (52 tahun) dan sebangsa mereka.

Sepertinya diri saya sendiri yang harus mengubah cara nonton dan berbicara hal-hal yang tidak berguna begini. Pernikahan milenial itu kira-kira, seperti apa pendapatmu? 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh