Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Halo Juli 2018


Tiap bulan saya selalu mengucapkan salam dengan harapan mendapat sesuatu yang lebih baik lagi. Namun mengawali bulan ini, saya sedikit kurang bersemangat. Bukan saja karena dua pemain dari klub fantasista saya yang gagal meloloskan negaranya, tapi waktu yang terbuang karena menonton pertandingan kedua negara tersebut.

Saya harus segera move on dari rasa letih dan kurang bersemangatnya pagi ini. Beberapa pekerjaan terpaksa dibiarkan terbelengkalai. Saya sadar bahwa ini berdampak buruk. Tapi mau bagaimana lagi ketika tubuh tidak bisa diajak bergerak.

Bulan ketujuh tiap tahun selalu spesial. Seperti terlahir kembali, saya ingin mendapatkan sesuatu yang lebih. Seperti mungkin mendapat penghasilan 5 juta dalam sebulan. Apakah bisa? Saya berharap sangat untuk itu sebenarnya.

Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan diri saya selama bulan Juni. Yang saya alami benar-benar tidak mengenakkan ditengah semangat berkreativitas menghasilkan konten.

Bukan hanya konflik batin yang melanda selama berlangsung Juni kemarin, tapi juga menjaga tetap sadar bahwa titik dimana saat ini apa yang saya impikan sudah berjalan, harus saya tetap pertahankan. Meski godaannya luar biasa. Termasuk umur yang tidak muda lagi.

Juli ini akan saya jadikan lompatan baru dan langkah yang lebih kuat untuk bertarung pada kenyataan dari apa yang saya percaya tentang keyakinan saya.

Apa yang sudah saya tanam, sudah seharusnya saya rawat dan pertahankan. Bahkan kalau ada kemampuan lebih besar lagi, saya ingin membawanya lebih besar dan kuat.

Selamat datang Juli.
Selamat datang pria kesepian.
Saya akhirnya resmi menyandang pria 32 tahun.

*Sayang sekali, Messi dan Ronaldo gagal membawa negaranya lolos babak semifinal.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh