Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Halo Juli 2018


Tiap bulan saya selalu mengucapkan salam dengan harapan mendapat sesuatu yang lebih baik lagi. Namun mengawali bulan ini, saya sedikit kurang bersemangat. Bukan saja karena dua pemain dari klub fantasista saya yang gagal meloloskan negaranya, tapi waktu yang terbuang karena menonton pertandingan kedua negara tersebut.

Saya harus segera move on dari rasa letih dan kurang bersemangatnya pagi ini. Beberapa pekerjaan terpaksa dibiarkan terbelengkalai. Saya sadar bahwa ini berdampak buruk. Tapi mau bagaimana lagi ketika tubuh tidak bisa diajak bergerak.

Bulan ketujuh tiap tahun selalu spesial. Seperti terlahir kembali, saya ingin mendapatkan sesuatu yang lebih. Seperti mungkin mendapat penghasilan 5 juta dalam sebulan. Apakah bisa? Saya berharap sangat untuk itu sebenarnya.

Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan diri saya selama bulan Juni. Yang saya alami benar-benar tidak mengenakkan ditengah semangat berkreativitas menghasilkan konten.

Bukan hanya konflik batin yang melanda selama berlangsung Juni kemarin, tapi juga menjaga tetap sadar bahwa titik dimana saat ini apa yang saya impikan sudah berjalan, harus saya tetap pertahankan. Meski godaannya luar biasa. Termasuk umur yang tidak muda lagi.

Juli ini akan saya jadikan lompatan baru dan langkah yang lebih kuat untuk bertarung pada kenyataan dari apa yang saya percaya tentang keyakinan saya.

Apa yang sudah saya tanam, sudah seharusnya saya rawat dan pertahankan. Bahkan kalau ada kemampuan lebih besar lagi, saya ingin membawanya lebih besar dan kuat.

Selamat datang Juli.
Selamat datang pria kesepian.
Saya akhirnya resmi menyandang pria 32 tahun.

*Sayang sekali, Messi dan Ronaldo gagal membawa negaranya lolos babak semifinal.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya