Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Berinvestasi Pada Action Camera


[Artikel 40#, kategori catatan] Meski tak masuk dalam daftar resolusi tahun 2018, saya tetap meminangnnya dengan mahar 1 jutaan di awal tahun. Saya pikir ini semacam investasi untuk mendukung aktivitas blogging. 

Asyik punya action cam, meski sangat terlambat sekali. Tak apa lah, namanya juga baru punya duit. Saya bukan orang yang pandai mengeluarkan duit begitu besar untuk sesuatu. Karena ini berpikir untuk investasi, saya tak masalah.

Action cam yang saya beli ini termasuk yang murah meriah dan banyak dipasaran ketimbang action cam punya orang rumah yang harganya bisa sampai 5 jutaan. 

Selain menjadi barang investasi, dengan kamera mungil ini saat sedang hadir di sebuah acara, kamera ini sangat berguna untuk visual yang lebih luas.

Visual atau tampilan yang luas ini sangat berguna saat sedang live event via media sosial. Saya pikir, tak banyak bloger di Semarang yang memanfaatkannya. Rata-rata mereka menggenggam kamera profesional semua.

Bukan produk endorse

Ini adalah satu-satunya barang yang benar-benar saya miliki dari kantong sendiri tahun ini. Saya tidak tahu sejak kapan branding bloger yang saya bangun sangat melekat dengan produk dari ASUS, khususnya Smartphone.

Saya sempat tidak enak untuk beberapa kesempatan bila bertemu bloger lain yang selalu menyindir saya selalu dapat produk dari ASUS. Padahal hidup bloger lain tak pernah saya urusin, kenapa jadi saya yang diurus.

Saya jadi nggak enak sendiri, antara mau kelihatan punya gambar bagus dari Smartphone saat acara untuk dimasukin dalam blog atau malah terlihat pamer dengan produk-produk ASUS.

Nah sekarang, saya punya gadget sendiri yang sepertinya saya tak perlu khawatir lagi. Saya harap mereka tidak bicara lagi tentang enaknya jadi bloger ASUS.

Review Action Camera

Kali ini saya tidak ingin buru-buru membawa produk ini ke dalam blog saya. Lebih baik saya menaruhnya di blog dotsemarang agar punya dampak yang lebih besar buat blog tersebut.

Kalau saran saya bila ingin mencari kamera seperti ini, tentukan tujuannya mau dibuat apa? Jangan terlena dengan harga murah, tapi fungsinya apa.

Karena action camera merupakan produk yang dibuat untuk di luar ruangan dan konsen pada video, maka pikirkan apa yang diinginkan. 

Saya ingin memanfaatkan lebih banyak gambar bukan video pada action camera ini. Sayang, ini salah. Foto yang dihasilkan dengan 16MP memang ukurannya besar. Namun saat dimasukkan ke Instagram, hasilnya kurang memuaskan seperti hasil kamera Zenfone.

...

Sebuah investasi kecil-kecilan coba saya lakukan untuk menunjang aktivitas blogging saya. Tidak mudah sebenarnya, tapi harus percaya diri dan harus dilakukan.

Melakukan sesuatu yang diyakini, cobalah jangan setengah-setengah atau langsung ditinggali. Berkorban, tentu saja selalu ada. Ditunggu reviewnya di blog dotsemarang.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh