Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kamu Sudah Melakukannya Dengan Baik!


[Artikel 51#, kategori motivasi] Merasa sendiri setelah sekian lama bersama banyak orang. Melakukan hal gila dan bertahan hingga sekarang. Meyakini apa yang dimulai hingga akhir dan tak ada satu pun yang mengerti kamu. Berhentilah menyalahkan diri dan merasa sedih.

'Kamu sudah melakukannya dengan sangat baik.'

Hanya perkataan ini yang bisa saya katakan kepadamu setelah jerih payah dari apa yang kamu yakini dan bangun dari awal. Kalimat sederhana tersebut tidak banyak orang mampu katakan, tapi itu yang ingin kamu inginkan.

Orang-orang berbicara betapa hebatnya kamu yang mampu berdiri sendiri, tanpa kegalauan dan rasa sedih yang begitu dirasakan.

Orang-orang senang mengikutimu dan sangat bangga atas apa yang kamu raih. Mereka sangat menghormatimu dan memujamu bak dewa yang diturunkan dari langit.

Ketika semua puja-puji dirampas, mereka menghilang dan dirimu hanya pergi meninggalkan mereka yang sewajarnya berjalan lurun seperti sedia kala.

Diantara orang-orang tersebut, mereka melupakanmu karena kepentingan terhadapmu sudah selesai. Rasa kagum dan bangga lenyap ditelan waktu.

Mereka seolah lupa bahwa kamu juga manusia yang merasa sedih dan kecewa. Tapi kamu tidak pernah menunjukkan kepada mereka.

Sesekali kamu mengatakan kepada orang yang paling kamu percayai bahwa 'saat aku tersesat dan pergi begitu saja darimu, tolong  panggil aku.' 

Aku mengatakan minta tolong ini karena aku muak ditinggal pergi orang-orang yang dulunya memuji dan berkata manis saat aku berada di atas.

"Tolong aku, jangan biarkan aku pergi lagi berjalan lurus tanpa henti."

...

Kini, kamu tak butuh orang yang memuji dan memujamu atas raihan apa yang kamu peroleh saat ini. Kamu hanya butuh kata-kata 'kamu sudah melakukannya dengan baik'.

Bersantailah sejenak, menikmati tiap menit dan hari yang berganti. Pikirkan dirimu dan sekitarmu. Tenanglah, semua akan baik-baik saja dan kembali ke sedia kala.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh