Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Review Film Yeh Jawaani Hai Deewani (2013)


[Artikel 15#, kategori Bollywood] Setelah mencari arti judul film India Yeh Jawaani Hai Deewani yang berarti This Youth is Crazy, film yang diperankan Deepika Padukone dan Ranbir Kapoor ini mengingatkan saya film-film seperti American Pie. Baru nemu nih film dan nyasar blog ini?

Meski diproduksi tahun 2013, film berdurasi 2 jam 56 menit ini masih sangat menarik. Suasana yang dibangun banyak cerianya, meski di awal sempat adem ayem saja dan penonton diajak mengenal beberapa karakter dengan sudut pandang Deepika sebagai Naina.

Gadis lugu vs pria pemimpi

Naina dikisahkan sebagai wanita lugu yang berkacamata. Hidupnya sederhana namun sangat membosankan, terutama saat ia harus berbicara kepada kedua orang tuanya.

Pertemuan di awal Naina dengan Aditi Mehra yang diperankan oleh Kalki Koechlin merubah semua kisah hidup dari film yang disutradarai Ayan Mukerji ini.

Naina memutuskan bergabung dengan Aditi yang memberitahu tentang perjalanan mereka dengan teman-temannya yang juga teman Naina saat satu sekolah dulu.

Dalam perjalanan yang digambarkan dengan menaiki kereta, Naina bertemu dengan Bunny (Rabir) yang merupakan pria ganteng, rame, ceria dan memiliki banyak mimpi besar.

Dari sini lah hubungan keduanya mulai terjalin dan sayangnya, tebakan untuk bagaimana selanjutnya apakah mereka akan bersama sempat meleset. Keduanya berpisah dari banyaknya cerita yang membuat penonton banyak tertawa oleh ulah keduanya.

Pilihannya, mengejar mimpi atau tinggal bersama wanita yang dicintai

Naina benar-benar jatuh cinta dan berubah dari gadis yang lugu menjadi gadis yang cantik. Sayangnya, cinta yang ingin diungkapnya tidak bisa dikatakan. Bunny selalu bercerita tentang mimpi-mimpi besarnya yang akhirnya membuat keduanya berpisah beberapa tahun.

Sebuah pernikahan, salah satu sahabat mereka, membawa keduanya dalam satu frame kembali. Dua-duanya galau dan memiliki rasa cemburu meski sudah tidak lama bertemu.

Saat berharap memberikan porsi untuk keduanya kembali bersatu, penonton diberi konflik tentang perseteruan dua sahabat.

Keluarga besar, pesta, adat istiadat dan banyak kecerian menjadi rangkaian cerita sebelum menutup kisah keduanya yang berakhir bahagia.

Bunny memutuskan meninggalkan mimpi dan memilih bertahan atas nama cinta yang ia hindari karena masa lalu dari dalam keluarganya. Benar-benar cerita yang menarik sebagai rekomendasi bila sedang mencari film India.

...

Saya tahu, film ini tentu sudah banyak yang review dan lumayan lama dari tahun rilis saat saya tonton sekarang. Maklumlah, kebanyakan drama Korea membuat pilihan menonton semakin sedikit.

Film drama asmara yang dikemas penuh dengan tawa selalu menarik. Yang paling saya suka dari bagian cerita yang akhirnya saya bawa ke blog ini adalah bagaimana pria menghadapi dilema, antara mimpi atau wanita. Tonton saja bila tertarik dengan ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh