Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Kehilangan Momentum di Awal Tahun 2018


[Artikel 8#, kategori keluarga] Selama ini selalu khawatir setiap keluarga datang akan berpengaruh pada lingkungan pekerjaan. Dan benar saja, saya sudah kehilangan momentum itu. Aktivitas dotsemarang banyak terganggu. Kadang dilema antara mementingkan keluarga atau kepentingan bersenang-senang dalam bekerja.

Perasaan bersalah harus saya alami di awal tahun ketika semangat yang sudah dibangun kandas begitu saja. Mau begini, takut jadinya. Mau begitu, ntar salah jadinya. Dan semua rasa bersalah itu menumpuk menjadi beban yang berdampak dotsemarang belum ada aktivitas hari ini.

Pengalaman sebenarnya banyak mengajari saya untuk lebih luwes terhadap situasi yang datang seperti ini. Hanya saja, kadang semua diluar perkiraan. Sebel, hanya bisa menggerutu dalam pikiran.

Keluarga datang sebenarnya bukanlah hal negatif. Mereka banyak membawa hal positif dan kebahagian yang selama ini tertahan saat fokus pada pekerjaan. Mereka bak sinar matahari ditengah kegelapan bagi kami yang masih bertahan di Semarang.

Kini mereka sudah kembali pulang ke Ibu kota Kalimantan Timur. Sudah seharusnya saya memperbaiki keadaan agar tidak berlarut - larut berantakan. Saya harus lebih semangat lagi untuk dotsemarang. 

Saya harus lebih bijaksana lagi untuk mengalami hal yang sama berikutnya. Dan saya masih ingin belajar menjadi orang baik, tentunya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Jalebi, Film India Tentang Indahnya Cinta Bila Bisa Melepaskannya

Deserving of the Name, Drama Korea Tentang Dokter Modern dan Dokter Oriental (Akupuntur)