Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Ide Sport Tourism Untuk Semarang


[Artikel 13#, kategori wisata] Sport Tourism mendadak kembali dalam pikiran saya saat berkunjung ke salah satu desa wisata yang ada di Semarang, Selasa (3/7) siang. Saat itu, ide ini datang saat melihat sekitar untuk menjadikan lokasi yang saya kunjungi agar menarik perhatian.

Tentang Sport Tourism sendiri tak asing buat saya yang sempat memikirkan ini beberapa tahun lalu, saat kawasan sebelah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) belum ditempati pedagang relokasi Pasar Johar. 

Minat masyarakat memanfaatkan jalanan yang tidak bersentuhan dengan jalan raya dan kawasan MAJT yang begitu ramai saat pagi hari dengan orang-orang berolahraga, saya pikir ide itu muncul di sana.

Pengertian

Sport tourism sendiri bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah wisata olahraga. Namun untuk dimengerti menjadi sebuah kalimat yang menarik, sport tourism (mengutip blog irwanprayitno.wordpress.com) adalah kegiatan wisata yang dipadukan dengan kegiatan olahraga, atau berolahraga sambil berwisata.

Masih dalam blog yang saya kutip dan telah publish tahun 2012 tersebut, sport tourism menjadi dua kategori menurut para ahli, yaitu beriwisata sambil menonton pertandingan olahraga dan berwisata sambil mengikuti acara olahraga.

Sebuah ide sederhana

Saya bicara, maksudnya tulisan ini, tentang ide ini karna kunjungan saya kemarin. Desa yang saya datangi tersebut butuh sentuhan untuk lebih menarik. Mirip-mirip apa yang dilakukan Genpi. Meski jujur, ini hanya sebuah ide. Saya belum bisa melakukannya.

Di Semarang sendiri, saya melihat semakin banyak wisata yang masuk kategori sport tourism ini. Terbaru adalah event MXGP yang dilaksanakan tanggal 6 Juli.

Meski berharap peran bloger ingin dilibatkan, rasanya terlalu sulit beberapa tahun belakangan. Saya pikir kerja keras dan bertemu banyak koneksi sudah sangat bisa. Ternyata masih jadi pekerjaan rumah yang sangat besar untuk terlibat dalam perkembangan kota.

Sport tourism memang tujuannya agar menarik perhatian wisatawan. Dari skala lokal, nasional hingga Internasional, semua memiliki harapan yang sama. Ramai dikunjungi.

Di Semarang apakah ide ini bisa dilakukan, saya masih berpikir panjang. Memang beberapa ide ada yang sudah diterapkan. Salah satunya tempat arena bermain gokart di semarang yang dikategorikan olahraga wisata yang saya lihat dalam buku Travel guide Jateng yang dibuat Tribun Jateng.

...

Saya ingin melihat perjalanan ide saya ini ke depan. Apakah ada kategori wisata di Semarang yang dapat saya bawa menjadi bahan tulisan. Tentu saja, saya maunya ditaruh di blog dotsemarang. 

Soalnya blog ini hanya untuk saya diri sendiri dan kisah kehidupan dibalik layarnya dotsemarang.

Ditunggu saja kalau begitu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh