Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ide Sport Tourism Untuk Semarang


[Artikel 13#, kategori wisata] Sport Tourism mendadak kembali dalam pikiran saya saat berkunjung ke salah satu desa wisata yang ada di Semarang, Selasa (3/7) siang. Saat itu, ide ini datang saat melihat sekitar untuk menjadikan lokasi yang saya kunjungi agar menarik perhatian.

Tentang Sport Tourism sendiri tak asing buat saya yang sempat memikirkan ini beberapa tahun lalu, saat kawasan sebelah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) belum ditempati pedagang relokasi Pasar Johar. 

Minat masyarakat memanfaatkan jalanan yang tidak bersentuhan dengan jalan raya dan kawasan MAJT yang begitu ramai saat pagi hari dengan orang-orang berolahraga, saya pikir ide itu muncul di sana.

Pengertian

Sport tourism sendiri bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah wisata olahraga. Namun untuk dimengerti menjadi sebuah kalimat yang menarik, sport tourism (mengutip blog irwanprayitno.wordpress.com) adalah kegiatan wisata yang dipadukan dengan kegiatan olahraga, atau berolahraga sambil berwisata.

Masih dalam blog yang saya kutip dan telah publish tahun 2012 tersebut, sport tourism menjadi dua kategori menurut para ahli, yaitu beriwisata sambil menonton pertandingan olahraga dan berwisata sambil mengikuti acara olahraga.

Sebuah ide sederhana

Saya bicara, maksudnya tulisan ini, tentang ide ini karna kunjungan saya kemarin. Desa yang saya datangi tersebut butuh sentuhan untuk lebih menarik. Mirip-mirip apa yang dilakukan Genpi. Meski jujur, ini hanya sebuah ide. Saya belum bisa melakukannya.

Di Semarang sendiri, saya melihat semakin banyak wisata yang masuk kategori sport tourism ini. Terbaru adalah event MXGP yang dilaksanakan tanggal 6 Juli.

Meski berharap peran bloger ingin dilibatkan, rasanya terlalu sulit beberapa tahun belakangan. Saya pikir kerja keras dan bertemu banyak koneksi sudah sangat bisa. Ternyata masih jadi pekerjaan rumah yang sangat besar untuk terlibat dalam perkembangan kota.

Sport tourism memang tujuannya agar menarik perhatian wisatawan. Dari skala lokal, nasional hingga Internasional, semua memiliki harapan yang sama. Ramai dikunjungi.

Di Semarang apakah ide ini bisa dilakukan, saya masih berpikir panjang. Memang beberapa ide ada yang sudah diterapkan. Salah satunya tempat arena bermain gokart di semarang yang dikategorikan olahraga wisata yang saya lihat dalam buku Travel guide Jateng yang dibuat Tribun Jateng.

...

Saya ingin melihat perjalanan ide saya ini ke depan. Apakah ada kategori wisata di Semarang yang dapat saya bawa menjadi bahan tulisan. Tentu saja, saya maunya ditaruh di blog dotsemarang. 

Soalnya blog ini hanya untuk saya diri sendiri dan kisah kehidupan dibalik layarnya dotsemarang.

Ditunggu saja kalau begitu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh