Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Halo Desember 2018


[Artikel 53#, kategori catatan] Saya masih belum bisa bangkit dari yang namanya sulit update blog di halaman ini. Meninggalkan November, saya cuma memposting 13 artikel saja. Ini berbanding terbalik dengan blog dotsemarang yang mencapai 40 postingan.

Penyesalan selalu datang di akhir perbuatan. Dan saya melakukannya sekarang. Apakah ini tiba saatnya saya mendekati sebuah titik yang dibenci banyak orang. Titik jenuh, bosan dan pasrah. Saya tidak mau sebenarnya.

Harapan Desember

Satu bulan lagi, tahun berganti. Jika saya tidak menyelesaikan pekerjaan rumah tentang diri saya sendiri ini. Bisa-bisa, saya akan sulit move on tahun 2019.

Tahun sakral, dimana tahun ini saja ujaran kebencian sangat merajarela, bagaimana tahun 2019. Saya akan bangkit dan berjuang pokoknya.

Fokus..fokus... itu saja yang harus lakukan sekarang.

Optimalkan dotsemarang

Umur saya sudah tidak muda lagi. Merengek hanya membuat sakit hati. Saya terus memikirkan dotsemarang yang saya jadikan profesi, yakni personal blog.

Di akhir November, ada bloger yang terang-terangan meraup uang dari adsen masuk dalam lingkungan bloger yang seharusnya ia tak pernah bicara soal itu. Karena rekan-rekan bloger yang saya kenal meski mendapatkan pundi-pundi dollar di sana, tak berbicara soal tersebut. Apalagi terang-terangan.

Ini menandakan, keseruan aktivitas blogging mulai dilirik para penulis blog yang ingin juga dianggap blogger dengan orisinilitas pengalamannya yang dianggap kelebihan bloger.

Padahal awal November, ada bloger yang juga terang-terangan bicara materi bila ingin mengundangnya. Meski ironis perkembangan bloger sekarang, saya memakluminya.

Melihat kedua persoalan di atas, mau tidak mau saya harus mengoptimalkan dotsemarang. Saya mengerti bahwa saya kalah kelas dari mereka yang berdomain berbayar. Yang membedakan, adalah pengalaman saya saja sebagai kelebihan dari mereka.

Halo desember

Langkah saya akan dimulai hari ini dan menjadi modal berharga untuk menginjakkan kaki di tahun 2019. Bila saya berhasil menyelesaikan PR saya dan dapat mengoptimalkan dotsemarang, saya rasa 2019 bisa saya tatap penuh khidmat.

...

Saat ini rasanya untuk menulis satu hari di blog ini sangat sulit. Meski pikiran terus mendukung ide, menggerakkan tubuh melepaskan ide ke halaman ini masih saja terganjal banyak hal. Semoga saya melewati bulan ini dengan prestasi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya