Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Hancurnya Personal Branding


[Artikel 5#, kategori branding] Menjaganya dengan sepenuh hati tak berarti akan terus bertahan. Salah satunya yang dapat menghancurkan malah bukan dari diri sendiri. Orang lain, orang yang tak kita duga dan malah sangat dipercaya. Ini harus dipikirkan dari sekarang.

Sudah berapa lama kamu menjual diri (branding) agar orang lain menilai kamu seperti apa yang kamu inginkan? Apakah itu seorang praktisi, pemain bola profesional, artis, selebgram, Youtuber hingga seperti saya, bloger.

Personal branding keliatannya mudah, apalagi berada di lingkungan yang tepat. Meski akhirnya nilai itu mudah didapat, sayangnya masih mencakup skala kecil. Nilai merek kita hanya untuk orang-orang yang kita kenal saja.

Hancur karena faktor luar

Saat sedang berusaha membangun, kita terus bertahan dan menaikkan level kita ke tingkat level tertinggi. Saat sudah sampai tangga yang membuat kita dikenal, kita malah dihadapkan untuk bertahan. Agar tidak terpeleset saat berada di tangga yang paling atas.

Ada pegangan yang kita genggam dengan kuat agar terus kita pertahankan. Sayangnya, kita lupa bahwa ada banyak faktor lain yang membuat kita jatuh suatu hari nanti.

Saya tidak tahu apa yang terjadi ketika kamu sudah bertahan selama mungkin, karena orang lain, nilai yang kamu pertahankan mendadak jatuh.

Orang lain itu mungkin saja pasangan, pacar, teman, kerabat, rekan, sahabat dan malah keluarga. Kekuatan branding atau nilai kamu akan diuji di sini. 

Bila nilaimu terlalu kuat, seharusnya orang-orang melihat kamu secara personal. Bukan satu kesatuan masalah yang terdampak karena orang lain. 

Menghadapi ini memang tidak mudah. Dan satu-satunya cara untuk terus menjadi sadar adalah tetap bertahan. Anggap saja roda sepeda atau jarum jam yang berputar. Hari ini di atas, besok ada di bawah.

..

Saya mengerti membangun itu penuh perjuangan dan membutuhkan waktu lama. Sekuat tenaga kita pertahankan dan segenap jiwa kita korbankan.

Sayangnya, faktor luar tanpa kita duga menyeret kita. Menerima, realistis, sadar dan pasrah. Sebelum ini terjadi kepadamu, dari sekarang yang harus kamu lakukan adalah terus perkuat branding atau nilai dirimu.

Itu pasti sangat mengecewakan semisal nilaimu tidak dapat membantumu sama sekali.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Halo, Mei 2024