Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Dibalik Layar Postingan Bioskop Central City XXI; Makan Nasi Kucing


[Artikel 4#, kategori dibalik layar] Postingannya rilis tidak berapa lama setelah kunjungan di hari pembukaan, Kamis (17/10). Maklum saja, perasaan saya mengatakan bahwa ini harus cepat terbit karena masih segar. Cek di sini untuk melihat artikelnya.

Setelah diantar ke depan, jalan besar, oleh orang rumah dengan motor, saya langsung bergegas menuju halte bus. Maksud hati berhemat, tapi setelah tiba di Central City, rasanya tidak afdol tanpa merasakan langsung tempat duduk di dalam studio.

Saat saya tiba, pengunjung mal masih sepi. Pendingin ruangan pun lebih nyaman di dalam bioskop ketimbang mal. Entah, apakah ini standar operasional bioskop.

Belajar dari pengalaman datang ke bioskop Transmart Majapahit, bioskop Cinema XXI Central City juga sama. Tak ada acara khusus atau tertentu untuk meresmikan kehadiran atau memberi penonton pertama mereka dengan suprise. Benar-benar seperti biasanya pergi ke bioskop.

Setelah tiket udah digenggaman, harganya lebih murah dari standar 21 pada umumnya di Semarang dan sama seperti bioskop tetangga depan, saya memutuskan langsung keluar mal untuk mengisi perut.

Saya tidak mungkin mengeluarkan duit lagi untuk sekedar merasakan pengalaman pop corn atau cemilan lain dari pihak bioskop. Ada 1 jam untuk bersantai dan mengisi perut.

Untunglah kawasan sekitar banyak warung kecil yang menjual makanan. Pilihan akhirnya jatuh pada nasi kucing agar lebih hemat karena telah mengeluarkan biaya untuk bioskop.

Membuat konten ini sebenarnya mudah, tinggal ambil di Instagram dan tambahkan beberapa informasi pendukung untuk melengkapi. Tapi kali ini saya tidak melakukannya. Kalau bisa dijangkau, untuk apa saya melakukannya.

Dua bungkus nasi kucing plus es teh manis seharga 8 ribu rupiah selesai disantap. Kini waktunya masuk ke bioskop. Ada masih banyak waktu tersisa.

Jangan lupa mampir blog dotsemarang.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Halo, Mei 2024