Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Bulan Madu yang Telah Berakhir


[Artikel 8#, kategori belajar] Tahun ini, acara Festival Kota Lama tidak seperti beberapa tahun lalu yang melihat blog dotsemarang sebagai salah satu alat pemasaran penting. Meski tidak menjadi media partner atau diajak pertemuan seperti biasanya, saya tetap mempublish beberapa artikel tentang acara.

Akhirnya bulan madu dengan acara festival berakhir tahun ini. Saya sangat bangga dan senang saat beberapa kali sering terlibat dalam acara sebelum tahun 2019.

Ketika akhirnya tidak terlibat, saya sedih juga rasanya. Apakah ini akibat dari membludaknya arus informasi yang saat ini dikenal dengan tsunami informasi. Semua orang bisa jadi wartawan atau pembuat konten. 

Lebih baik maksimalkan akun sendiri atau sekalian sama yang lebih besar dan punya integritas legal. Apalagi kekuatan netizen sekarang ini sangat luar biasa. Berikan mereka sesuatu yang menarik, maka dengan sendirinya datang seperti semut yang mengerubuti gula.

PHP

Saya semakin galau ketika bertemu dengan seseorang sebelum acara dimulai. Kami bicara bagaimana memaksimalkan potensi media sosial dan keterlibatan bloger. Beberapa nama saya serahkan dengan harapan dapat dihubungi.

Di sini kemudian saya kena php saat akhirnya informasi Festival sudah keluar di media-media. Apalagi akun official begitu digenjot aktivitas kontennya. Dan sampai acara dimulai, tak ada satu pun pembicaraan tersebut terealisasi.

Bila waktu itu adalah peristiwa penting seperti upacara bendera yang penuh khidmat, apalagi tentang kepahlawanan, mungkin saya sangat berapi-api mendengar dia berbicara.

Ini untuk masa depan, kemajuan bersama dan rasa peduli yang selalu saya dengarkan beberapa tahun ketika bicara tentang Semarang. 

...

Pada akhirnya saya tak begitu perhatian pada acara tahun ini. Karena saya yakin, apa yang dilakukan berbagai media dan saluran medsos sudah sangat maksimal. 

Dibalik itu semua, saya bisa lebih fokus pada konten lain dan waktu istirahat saya lebih banyak. Ini adalah tamparan keras kepada dotsemarang untuk belajar lagi dalam membangun persepektif atau sudut pandang.

Karena kekuatan bloger ada pada sudut pandang yang berbicara tentang peristiwa. Di era tsunamis informasi, rasanya saya seperti sudah terhempas. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Halo, Mei 2024