Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Menyesal Tidak Hadir di Acara Jateng Wow Meski Tidak Diundang


[Artikel 6#, kategori belajar] Saya sudah kecolongan di awal Februari meski status saya sebagai bloger untuk dapat hadir di acara menarik yang ada di Semarang.

Mungkin ini kekurangan saya yang tidak berkomunitas saat melihat teman - teman Genpi ada di salah satu meja acara yang digelar di Wisma Perdamaian yang tersebar di Facebook. Tapi saya tidak menyesal keluar dari komunitas. 

Akhirnya saya merasakan dampak event Jateng Wow hari Senin (5/2) saat diundang ke Hotel Semesta ditengah hujan yang menyelimuti kota Semarang dari pagi hingga menjelang malam.

Pikir saya tujuan datang atas undangan bagian marketing karena sebuah kerjasama antara hotel dan dotsemarang. Namun dibalik itu, saya bertemu banyak turis yang mampir ke hotel.

Turis-turis yang datang lebih dari 3 bis ini sedang berkunjung ke Indonesia dengan kapal pesiar, Semarang salah satu kota tujuan mereka rupanya. Di hotel, mereka sekedar ngopi dan nyemil yang sudah dipersiapkan sangat matang oleh pihak hotel.

Yang menarik adalah kerja keras pihak hotel ini juga dalam rangka program Jateng Wow yang baru dilaunching kemarin. Kedatangan rombongan turis ke hotel seperti ini juga kali pertama.

Tulisan tentang kehadiran mereka, sudah saya taruh di blog dotsemarang. Klik di sini alamat link-nya.

Masih belajar lagi

Saya tidak menyebut diri bahwa saya adalah orang ekslusif dengan status saya sebagai bloger yang apa-apa harus saya yang datang atau dilihat di sana. Tidak-tidak.

Program Jateng Wow ini dilaksakanan di Wisma Perdamaian yang berada di kawasan Tugu Muda Semarang. Itu artinya masih dalam lingkup kota Semarang.

Bila acaranya di luar Semarang, saya tak perlu segitunya untuk berbicara di halaman ini dengan penuh antusias. Ya, saya menginginkan hadir di sana lebih karena kontennya yang berbobot.

Selain itu, Jateng Wow termasuk konten yang berhubungan dengan pariwisata. Saya selalu menyukai konten ini, mengingat beberapa postingan di blog dotsemarang kebanyakan wisata juga soalnya.

Sebagai bloger, saya inginnya jadi orang kepo. Melihat dari dekat, mendengarkan apa yang terkait dan lalu merajutnya dalam sebuah tulisan di blog. Inilah takdir saya sebagai bloger atau yang tren sekarang kreator konten.

Pada akhirnya saya tidak bisa mengikuti aktivitas yang terjadi di Semarang. Dari dulu saya selalu sedih untuk mengatakan ini. Tinggal di Semarang tapi nggak tahu info terbaru.

Saya belajar dari sini kembali bahwa saya belum ada apa-apanya hingga saat ini. Saya harus giat bekerja keras lagi untuk memaksimalkan status saya sebagai bloger. Saya ingin menguasai informasi.

Era terus berubah, konten kreator terus bertumbuh. Yang lama tidak akan terlihat dengan yang baru masuk dengan berbagai perkembangan yang dibawa. Saya tidak ingin tertinggal untuk ini.

Saya berharap ini tidak akan terjadi berulang kembali.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya