[Artikel 72#, kategori aktivitas] Awal bulan Februari, saya sudah mengawali sebuah aktivitas yang menarik dengan kapasitas saya sebagai bloger. Saya ikut hadir dalam peresmian Asosiasi Kafe Semarang di Don Vito Corner (ex tempat Milken) Semarang.
Saya tidak tahu alasan mengapa tempat nongkrong yang dulu sering saya kunjungi di jalan Erlangga ini, Milken, kini sudah berganti nama menjadi Don Vito Corner. Pertanyaan tentang apakah mereka sengaja pindah atau tutup selamanya tak banyak yang mampu menjawab saat saya berada di lokasi.
Asosiasi kafe Semarang atau disingkat Asokas resmi dibentuk hari Kamis, 1 Februari 2018, jam 4 sore. Para pemilik kafe sepakat untuk membuat asosiasi yang saat peresmiannya turut dihadiri perwakilan Dinas Pariwisata Kota Semarang dan beberapa pegiat wisata.
Undangan yang terima dari rekan saya yang meneruskan dari kenalan juga, beliau orang dinas Pariwisata juga beberapa hari sebelumnya, tak menyangka bahwa acara yang berlangsung dari jam 3 sore ini akan membentuk asosiasi.
Saya pikir ini kejutan, mengingat kapasitas saya bukan di sana. Kalau sisi liputan media dengan melibatkan dotsemarang tentu rasa khawatir sedikit berkurang. Pikir saya pasti ada jurnalis lain. Dan benar, ada wartawan dan radio.
Pikiran saya sempat terbang beberapa saat setelah bertemu dengan orang-orang pegiat wisata dan perwakilan pemilik kafe. Kok tampang mereka sangar-sangar yah, laki banget. Saya sampai harus tepok jidat karena saking keseringannya nonton
drama Korea.
Mulai dari ada yang bertato hingga persing di telinga, saya sepertinya harus menambah jam terbang bertemu orang-orang seperti mereka. Dibalik cover mereka ada sesuatu yang tidak saya miliki dalam sisi bisnis dan pengalaman tentunya.
Saya beruntung berarti, bisa berkenalan dengan mereka dan membawa bloger sebagai profesi saya dalam jati diri tiap perkenalan. Untunglah, istilah bloger familiar di telinga mereka. Saya yakin itu.
Harapan untuk pariwisata Semarang
Asokas yang diketuai pemilik Don Vito Corner sejatinya memiliki tujuan dan harapan untuk perkembangan pariwisata kota Semarang.
Ada benarnya juga menurut saya, mengingat pertumbuhan kafe di Semarang ini sungguh luar biasa beberapa tahun belakangan.
Sayangnya stigma ramai di awal dan berjuang dalam waktu 3 tahun ke depan agar tidak hilang seolah menjadi pandangan yang selama ini menggrogoti pikiran saya.
Saya sampai kurang update bahwa postingan yang dulu pernah saya tulis untuk sebuah tempat kafe, kini keberadaannya sudah tidak ada lagi.
Dengan hadirnya Asosiasi, tentu mereka punya ikatan untuk saling memberi dukungan. Apalagi hadirnya peran pemerintah di dalamnya yang dapat menjadi fasilitator untuk kemajuan mereka yang memiliki tujuan sama, memanjakan wisatawan atau tamu yang berkunjung ke kota Semarang.
...
Selamat buat Asokas yang resmi terbentuk. Tulisan di halaman ini memang sengaja tidak saya buat detail karena saya ingin menuliskannya di blog dotsemarang.
Awal februari yang manis ini semoga segala aktivitas saya selama bulan penuh cinta ini berjalan sangat baik dan sukses. Bisa hadir seperti ini saja saya sangat senang.
Genjotan terakhir saya yang sudah tiba di rumah dengan bersepeda menutup tulisan ini untuk aktivitas pertama di bulan Februari. Saya berharap selalu diberi kesehatan untuk menjalani segala kegiatan saya. Amin
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar