Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Jumat Terakhir Bulan Oktober, Futsal Sepi dan Akhirnya Menyerah


[Artikel 42#, kategori futsal] Kejadian ini kembali dirasakan. Tidak banyak yang datang dan itu pun, pada telat datang. Apakah karena akhir bulan atau memang sedang sibuk. Sama seperti tahun lalu di bulan yang sama. Saya baru menyadarinya dari postingan sebelumnya.

Jumat, 25 Oktober,  saya sudah tiba sebelum jam 7 malam. Lapangan masih dipakai. Orang-orang masih semangat menendang dan berlari.

Sambil nunggu yang lain datang, waktu tanpa sadar terus berjalan. Orang-orang di dalam lapangan sudah pergi. Ini seharusnya saya masuk ke dalam lapangan.

Tidak ada firasat bahwa yang datang hari ini sedikit. Mengingat jam karet sudah menjadi virus bagi siapa saja. Memaklumi adalah harga yang wajar bila melihat profil pemain yang banyak pekerja.

Menyerah

Orang-orang yang ditunggu tak kunjung datang. Jam sudah lewat 30 menit dari waktu jadwal bermain. Masih optimis untuk bermain di awal-awal.

Saya baru mengerti bahwa futsal adalah banyak melakukan pergantian pemain dalam pertandingan. Bisa keluar diganti hanya hitungan menit, dan kemudian masuk lagi. Seterusnya begitu.

Untungnya banyak pemain banyak di lapangan untuk sekedar bermain, kita dapat menginstirahatkan tubuh. Silih berganti bermain meski bukan seperti pertandingan futsal sebenarnya.

Sayangnya kali ini, stok pemain sangat terbatas. Benar-benar ngepress. Dengan sisa waktu masih 1 jam setengah, kami terpaksa menyerah. Kami kalah dan membiarkan 30 menit tersisa tidak digunakan.

Tubuh sangat lelah karena tidak ada pengganti. Dipaksakan hanya yang ada sebuah keterpaksaan dan terlihat bodoh di dalam lapangan.

Begitulah cerita jumat ini. Saya berharap jumat depan yang jatuh tanggal 1 November, semua orang bisa datang. Mari bersenang-senang sambil memberi nutrisi pada tubuh agar sehat selalu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Halo, Mei 2024