Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Salah Branding


[Artikel 6#, kategori branding] Sebagai pemilik blog, sudah seharusnya saya terus berusaha menjual diri (branding) kepada orang-orang yang belum mengenal dotsemarang. Bertahun-tahun berbicara soal ini, rupanya saya melupakan sesuatu di awal tahun.

Bulan Januari, beberapa proposal datang ke dotsemarang. Bahkan ada yang datang dari Malang. Dulu mungkin saya sangat bangga dan bahagia, namun sekarang tidak.

Semua proposal yang datang, terpaksa saya tolak. Kebanyakan dari kampus. Saya tahu itu adalah proses pembelajaran, tapi kalian juga harus mengerti bahwa dari waktu ke waktu, setidaknya ada perubahan. Buat anggaran untuk kerja sama.

Apakah dotsemarang adalah komunitas blogger?

Selain proposal, pesan WA dan Facebook juga datang dengan sebuah pertanyaan tentang komunitas blogger Semarang. Saya tidak mengerti mengapa dotsemarang masih dianggap komunitas.

Beberapa tahun menulis tentang branding dotsemarang sebagai personal blog, ternyata masih sulit ditemukan info yang saya bagikan. Ini kesalahan saya karena tidak mungkin orang awam mengerti.

Lewat halaman ini saya ingin mengingatkan kembali bahwa dotsemarang sekarang bukanlah komunitas blogger. Kalau mau cari di Semarang, saya tidak punya rekomendasi. Ada pun, itu terbatas pada kaum perempuan.

Terakhir, entah sejak kapan saya jadi bloger yang dikira maunya datang ke acara gratisan saja. Ketika ada acara berbayar, saya dianggap tidak mau datang.

Dari dulu saya selalu datang ke acara apapun selama itu menarik. Mau berbayar atau tidak, saya usahakan datang. Bahkan acara yang tidak diminati bloger, saya malah terus datang.

Persepsi ini menjengkelkan meski hanya bercandaan. Mungkin ini juga pembelajaran buat saya untuk ke depan bahwa air yang tenang pun belum tentu tidak tergenang.


...

Membangun branding, tidak boleh berhenti kapan pun. Kita harus terus mempromosikan diri agar orang-orang terus mengingat. Dan orang yang baru melihat, ia tidak salah persepsi di masa depan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya