Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Email Blast


[Artikel 87#, kategori aktivitas] Hari terakhir bulan Januari, saya punya rencana luar biasa hari ini. Benar-benar antusias menantinya meski malam harinya pulang larut karena acara lain. Dan semua jadwal rutin yang dilakukan biasanya kali ini gagal dipenuhi.

Akibat pulang semalam hingga pukul 10 malam, naik sepeda pula, pagi hari ini saya kebangun kesiangan. Jam 4 pagi dan bentar lagi azan subuh. Apakah kamu tidak kaget? Jam 4 itu masih dini hari, lho? Dan buat saya itu kesiangan.

Agensi Semarang

Sudahlah, kali ini biarkan saja. Saya tidak posting dulu pagi ini karena mengingat janji bertemu dengan seseorang sambil sarapan dengan bersepeda di depan Bank Indonesia.

Perlahan namun pasti perut saya mulai terasa tidak enak. Saya jadi memikirkan rasa sakit perut ini seperti saat terkena diare. Lemes, duduk saja udah gak enak dan terpaksa tiduran sejenak agar perut agak tenang.

Ini adalah buah akibat acara semalam yang bertemu dengan rekan-rekan bloger di DP Mall. Kami ada pertemua di sana yang terkait konten tahun 2020.

Layaknya sebuah keluarga yang datang makan malam bersama, hidangan datang satu persatu. Ada lebih dari 3 menu yang datang, mulai dari pembuka, utama hingga penutup. 

Perasaan saya yang selama ini hanya makan dengan tahu dan nasi atau kerupuk, makan malam itu luar biasa. Tentu ini tidak akan sia-siakan dan memasukkannya semua ke dalam perut.

Dan efeknya baru terasa pagi hari. Janji sudah kepalang janji. Membatalkan hanya soal sakit perut adalah kabar buruk buat hubungan silaturahmi di masa depan. Apalagi beliau sangat antusias untuk berbicara kolaborasi dengan dotsemarang.

Lontong sayur akhirnya menjadi teman ngobrol di dekat jalan yang dilewati kendaraan hilir mudik. Rencana kegiatan pertama sukses dan sakit perut saya hilang setelah tiba di rumah.

Email blast

Siang hari rasanya begitu lama kali ini. Saya sudah tidak sabar untuk datang ke acara pembukaan tempat baru yang ada di daerah Srondol.

Beberapa hari sebelumnya saya menerima email dengan isinya yang menyebutkan undangan. Saya senang mendapatkan surat elektronik seperti ini yang mengundang dotsemarang. Ada penghargaan yang saya terima ketika blog yang saya kelola ini dihargai.

Mungkin sudah terbiasa mendapatkan email undangan, saya tidak menyadari bahwa itu adalah email blast. Email yang dikirim kebanyak alamat, dan salah satunya alamat email dotsemarang.

Dalam surat tersebut diterangkan waktu, kegiatan apa saja di sana. Mulai dari pembukaan hingga seremoninya. 

Di sinilah kesalahan saya dan pengalaman pertama kebodohan saya mendapatkan email blast seperti ini. Saya tidak mau lagi mendapatkan email blast di masa depan.

Setengah satu setelah salat Jumat, saya bergegas pergi karena diundangan ditulis jam 1 siang. Saya tidak memikirkan kenapa balasan email saya tidak datang kembali sesaat setelah membaca email untuk pertama kalinya.

Waktu yang mepet, saya memutuskan naik transportasi online. Untuk kegiatan yang terkait undangan kepada dotsemarang, saya sangat royal memakai uang. Tidak peduli lokasinya meski itu di Semarang atas. 

Bisa ketebak saat saya melihat harga yang tertera yang dapat membuat saya bisa membeli tiket nonton bioskop buat satu orang. Kalau bolak-balik, saya bisa mengisi kuota internet saya untuk satu bulan dengan satu operator.

Cuaca agak mendung menuju daerah atas. Beberapa kendaraan terlihat memakai jas hujan saat turun ke Semarang bawah. Semoga saja perjalanan ini lancar.

Lokasi yang dituju akhirnya di depan mata. Suasana sudah ramai. Sedikit terlambat dari jam yang ada di email. Mungkin acara akan terlambat juga, apalagi ada pejabat datang.

Saya mulai menengok kanan ke kiri. Wah, menarik sekali untuk dibawa ke blog dotsemarang. Tapi tujuan utama saya adalah acara yang mengundang dotsemarang.

Setelah kembali mengecek email dan memastikan benar, saya bertanya kepada salah satu orang yang saya temui. Apakah acaranya sudah dimulai? Saya terlambat sedikit.

Dan tara...

Ternyata acara yang diberitahukan lewat email merupakan acara untuk umum yang berhubungan dengan pelaku usaha. Acara utama yang ingin saya datangi dimulai malam hari.

Perasaan saya langsung runtuh. Seakan tidak percaya saya sedang menjadi keledai bodoh yang tak mengerti apa-apa di sana.

Lalu, orang tersebut menjelaskan bahwa itu sengaja diberitahukan seperti itu. Kemudian dia bertanya kembali, bagaimana saya mendapatkan email yang dianggap undangan tersebut?

Saya menjawab itu karena saya dotsemarang, bloger. 

Orang tersebut kembali berbicara. Ya, mungkin bisa meliput yang ada di sini dulu. Memang acara di sini buka dari siang hari, tapi bukan acara utama yang ingin saya datangi. Silahkan saja liputan dulu.

Setelah pembicaraan tersebut selesai, saya sangat kesal dalam pikiran. Saya terdiam. Ini pertama kali saya mendapatkan surat elektronik sial seperti ini.

Jika diperhatikan, pantas saja email balasan saya tidak dibalas oleh si pengirim. Rupanya memang email blast. Tapi kenapa dicantumkan untuk saya sebagai undangan bila berkenan hadir.

Saya hanya bloger

Akhirnya saya kembali pulang ke rumah. Tidak penting seberapa menarik acaranya di sana karena rencana saya gagal total.

Saya bukan wartawan, meski gila konten demi dotsemarang. Tujuan saya datang, apalagi dengan transportasi online yang dibayar dengan uang saya sendiri membuat saya sangat sedih.

Bila saya wartawan saja, masih mending. Setidaknya pikiran saya setiap awal bulan ada gajian. Lah, blogger. Saya hanya mendapatkan uang seperti pekerjaan paruh waktu. Bila tidak dapat job, saya tidak punya uang.

Mending juga disuruh meliput lalu mendapat uang transport. Tapi bukan itu tujuan saya datang. Bila perasaan saya sangat senang, tanpa dibayarpun akan mengambil banyak angle untuk diposting.

Saya terus berbicara dalam pikiran saya. Menceritakan ini di media sosial bukanlah kelas saya. Saya bukan orang yang mencari panggung untuk meluapkan kekesalan. Saya harus menahannya dan membuangnya dalam tulisan blog bila sampai di rumah.

Sebenarnya saat pulang saya memiliki pilihan untuk naik bis trans atau ojol lagi. Karena mood saya sudah buruk dan naik bus akan terasa lama, terpaksa naik ojol lagi.

Uang yang disayang-sayang dan disimpan biar tenang, ternyata tidak bertahan lama dalam aplikasi. Risiko dari kebodohan hari ini.

Pertama dan terakhir

Saya tidak menyangka pengalaman bertahun-tahun hilang sekejap mata. Atas nama konten, dukungan terhadap ekosistem dan kemajuan yang berbalut anak muda dalam satu kota, hari ini saya tidak percaya dengan apa yang saya lakukan sendiri.

Baiklah, ini pengalaman berharga buat saya. Pokoknya ini yang pertama dan terakhir. Saya tidak ingin jadi orang bodoh lagi karena euforia yang saya rasakan ketika mendapatkan undangan. Saya harus lebih cermat.

Saya sudah kehilangan mood dan uang yang saya jaga dan dapatkan dengan kerja keras. Uang memang bukan segalanya, tapi dengan uang, dotsemarang bisa bertahan.

"Saya tidak kecewa dengan orang lain, tapi saya kecewa pada diri sendiri tentang mengapa saya jadi orang yang begitu peduli dan baik".

...

Rencana terakhir adalah futsal malam hari. Saya harap bisa melupakan kejadian siang hari ini dan mendapatkan kesenangan lagi.

Selamat tinggal Januari 2020.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun