Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Mendadak Sakit


Sakit kali ini benar-benar mengkhawatirkan ketimbang sakit pilek yang sering datang. Bukan saja menghambat aktivitas, tapi juga dotsemarang. Saya harap penyakit ini tidak datang lagi.

Jumat yang dinanti mendadak jadi sesuatu yang menakutkan. Beberapa hari berkegiatan rupanya membuat tubuh drop. Dan tak menyangka setelah kegiatan terakhir di acara launching menu buka di hotel Harris Semarang, tubuh harus menderita.

Jadwal futsal yang seharusnya tempat bersenang-senang sambil berkeringat jadi sebuah kebimbangan. Main atau nggak. Kondisi tubuh terasa aneh yang dimulai dari mencret. 

Apakah kebanyakan makan yang dicampur-campur tadi saat di hotel? Atau karena memang kondisinya pada saat pulang yang saat itu hujan sangat mempengaruhi.

Futsal dan mau pingsan

Akhirnya memutuskan futsal meski telat datang. Futsal kali ini juga untuk mencoba sepatu baru. Semacam debut buat sepatu.

Karena tubuh yang tidak enak, menuju lapangan tidak menggunakan sepeda. Namun naik transportasi online.

15 menit bermain tubuh sudah sangat lelah. Orang-orang yang saya kasih tahu tentang sakit yang saya alami mulai bergurau tentang saya. Awas tuh bocor celananya.

Futsal berakhir dan kini waktunya pulang. Tidak perlu basa-basi, tubuh yang sudah tidak kuat langsung meminta izin untuk langsung pulang.

Di jalan dengan Ojol, hampir saja saya pingsan. Mendadak menggigil, perut mulai mual, tubuh sangat dingin dan perut yang tidak bisa tertahan.

Sampai rumah, saya langsung menuju toilet dan berakhir sudah malam itu dengan banyak istirahat. Sabtu seharian, tubuh tidak bisa digerakkan. 

Kepala sangat pusing, otot tubuh mendadak kaku dan perut masih mules. Saya sangat berharap punya seseorang untuk menengok saya. Namun itu hanya bayangan saja.

...

Saya mulai khawatir ketika tubuh ini kembali drop. Dotsemarang benar-benar terbelengkalai. Tidak update sama sekali. Ada perasaan bersalah namun harus ditinggalkan.

Semoga penyakit seperti ini tidak datang lagi atau masalah serupa. Sehat selalu buat saya. Amin!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya