[Artikel 22#, kategori kesehatan] Ketika kamu mulai berkomitmen dan menjaganya dengan sangat baik, godaan akan selalu datang silih berganti. Ya, seperti berpuasa. Kamu harus mencoba menahannya atau kalah karena hal-hal sepele. Postingan ini terkait post sebelumnya. Tertarik?
Akhir bulan Maret kemarin, saya memposting tentang alasan saya lebih sering berbicara diet akhir-akhir ini. Hal tersebut ada alasannya kalau kamu sudah baca post tersebut.
Ternyata beberapa hari di bulan April ini godaan untuk berdiet sungguh luar biasa. Saya tidak bisa menahan diri ketika ditraktir makanan. Antara menolak atau tidak enak. Jadi bingung sendiri dan akhirnya menyerah.
Diet rendah kalori
Ketika diri saya mulai mengkhianati diri sendiri, saya harap kamu yang sedang diet tidak melakukan seperti yang saya perbuat. Sia-sia jadinya. Tapi mau gimana lagi, yasudahlah. Bicara diet kalori, ternyata tidak mudah seperti yang saya baca dari situs deherba.com.
Diet rendah kalori sebenarnya termasuk dalam kategori diet yang cukup ketat, karena kamu perlu mengetahui seberapa banyak kalori harian yang kamu butuhkan dan seberapa banyak kalori yang masuk kedalam tubuhmu melalui makanan yang telah disantap
Diet kalori membutuhkan kedisiplinan dan motivasi yang kuat. Maka tidak heran ketika saya terkadang gagal juga pada akhirnya. Diet ini juga mengharuskan kita mengurangi jumlah kalori sebesar 250 hingga 500 kalori setiap harinya. Saya pikir bersepeda merupakan aktivitas terbaik yang saya lakuin untuk mengurangi kalori dalam tubuh.
Pada akhirnya diet kalori lebih tentang mengganti peranan karbohidrat yang kita konsumsi seperti nasi. Nasi yang menjadi jargon saya bahwa tidak bisa hidup tanpa nasi ternyata juga harus saya khianati.
Asupan nasi putih harus diganti dengan nasi merah. Saya pernah mencoba nasi merah dan rasanya seperti gimana gitu. Lebih berasa dan katanya makan sebanyak apapun tidak masalah.
Selain nasi merah, kita bisa mengganti nasi putih dengan ubi, roti gandum utuh, oatmeal, dan pasta. Mungkin saya akan memilih roti saja, eh harus gandum utuh yah. Ckck..
Untuk menu makanan yang mengandung protein tinggi, tapi rendah lemak; dada ayam, ikan tuna, dan lean meat. Bagaimana dengan buah? Buah yang memiliki kandungan gula sedang ialah; apel, pepaya, tomat, dan belimbing.
Sedangkan sayuran yang dianjurkan ialah; brokoli, wortel, buncis, sawi, bayam, kankung, dan bok choy. Anda masih membutuhkan asupan kalsium sebesar 1000 mg setiap hari yang didapat dari susu kedelai atau non fat.
Menurut para ahli gizi, diet rendah kalori yang sehat dapat terlihat dari penurunan berat badan selama periode itu. Misalnya jika seseorang mengalami penurunan berat badan sebesar ½ kg sampai 1 kg setiap minggu, itu pertanda baik.
Namun, jika penurunan berat badan lebih dari yang disebutkan tadi, itulah diet yang bermasalah – mengapa? Karena, bisa jadi bukan cadangan lemak yang ikut berkurang – melainkan protein dalam massa otot dan tulang yang ikut terkuras. Diet rendah kalori yang seimbang dapat disertai dengan olahraga beban atau olahraga kardio.
Olahraga beban akan sangat efektif dalam pembentukan massa otot, sekaligus membakar kalori yang berlebihan. Sedangkan olahraga kardio – khususnya dapat membantu kamu terhindar dari masalah yang berkaitan dengan gangguan sistem peredaran darah ke jantung – dengan kata lain dapat menguatkan otot jantung.
Agar proses metabolisme dapat berlangsung lebih cepat, kamu dapat mengonsumsi teh hijau sebanyak 2 gelas setiap hari. Teh hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan yang sangat penting bagi proses detoksifikasi dan kekebalan tubuh.
Selalu pastikan bahwa kamu mendapatkan cukup banyak air selama melakukan diet rendah kalori, sesuai dengan anjuran para pakar – yakni 3 liter atau 12 gelas setiap hari. Minum air mineral juga memiliki fungsi detoksifikasi yang baik.
Selain itu, air mineral yang mengandung oksigen akan membantu tubuh dalam mempercepat proses pemulihan diri – terutama karena rusaknya sel tubuh selama berolahraga. Diet rendah kalori menyenangkan bila sudah terbiasa.
...
Hingga kini, saya tetap berusaha menjaga diet kalori saya. Memang agak berat godaannya. Terutama kalau ada keluarga yang ngajak makan dan acara-acara yang menjagak tamunya makan siang.
Menjaga konsisten memang sulit, tapi hasil yang didapat bisa lebih baik. Bagaimana dengan kamu? Apakah berhasil, atau lebih baik menikmati hidup saja.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar