Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Sang Fantasista yang Meruntuhkan Calon Raja Baru di La Liga di Musim 2016/2017


El Clasico kembali digelar tanggal 24 April 2017 dan memberi banyak kejutan. Khususnya sang Fantasista yang berhasil meruntuhkan calon raja baru di La Liga musim ini, Real Madrid. Kontribusi 2 golnya menambah derita kapten lawan yang sudah harus terusir dari lapangan di menit 77.

Dunia kembali teralihkan oleh perhelatan akbar pertandingan yang berisi 2 pemain terbaik dunia saat ini. Sebagai penggemar Ronaldo, wajar saya mendukung Real Madrid sebagai tuan rumah memetik kemenangan. Namun di sisi lain, pemain jenius yang tak dipungkiri merupakan Fantasista terhebat di dunia ada di klub lawan, Barcelona.

Kejar-kejaran skor

Santiago Bernebau menjadi saksi kehebatan Lionel Messi. Sang Fantasista pun sampai berdarah-darah menyelesaikan misinya mengalahkan tuan rumah yang sempat berharap lebih pada sosok Casemiro yang mencetak gol perdana di babak pertama. Sayangnya, gol tersebut langsung dibalas oleh sang Fantasista yang menutup pertandingan babak pertama dengan skor 1-1.

Babak kedua dimulai, Ronaldo yang masih tidak dapat mencetak gol harus memasang wajah bete setelah gol Rakitic menit 73 menipiskan harapan Real Madrid gagal memimpin klasmen.

Beruntungnya Madrid punya pemain sekelas James yang sebenarnya menurut saya termasuk jajaran Fantasista. Golnya di menit 85 membuat skor sama imbang yaitu 2-2. Pekerjaan yang dilakukan Marcelo dituntaskan dengan sangat baik lewat akselarasi yang tiba-tiba menyambut bola tanpa ada yang mengawal.


Santiago Bernebau bergemuruh!
Apakah ini pertanda hasil seri akan dipaksakan menutup pertandingan kali ini?

Ah, tidak. Sang Fantasista kembali beraksi. Kekurangan pemain Madrid setelah terusirnya sang Kapten mampu dimaksimalkan dengan baik oleh kubu Barcelona untuk terus menekan. Dan hasilnya... 

Fantasista Messi mencetak gol di menit 90+1.

Dan gol tersebut menutup pertandingan yang membuat Barcelona akhirnya menduduki peringkat teratas klasmen sementara La Liga. Real Madrid selalu tidak berdaya kala sang Fantasista bermain dengan semangat tinggi. 

Ini pertandingan milik sang Fantasista.
Aksi golnya dengan buka kaos layaknya menjemur pakaian pun menjadi viral di dunia maya.

...

Sedih rasanya melihat tim favorit kalah di kandang sendiri. Apalagi misi Real Madrid musim ini merengkuh juara yang selama ini dipegang Barcelona 2 musim berturut-turut. Ini adalah momentum tepat buat Madrid juara musim 2016/2017.

Meski begitu, melihat sang Fantasista berhasil mengubah papan skor dan membawa timnya menang adalah kebahagiaan tersendiri buat saya. Saya berharap terus menikmati keajaiban yang dilakukan pemain tipe-tipe Fantasista seperti ini.

Mengumpulkan Pemain Bola Bertipe Fantasista 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

Blog Personal Itu Tempat Curhat